Sunat dengan Anastesi Umum Disarankan pada Kondisi Ini

Pada bayi, sunat umumnya dilakukan hanya dengan anastesi local, bahkan di beberapa Negara di dunia, pada bayi sirkumsisi dilakukan tanpa tindakan anastesi. Namun ketika sudah memasuki usia anak-anak sirkumsisi di luar negeri dilakukan dengan cara anastesi umum, hal ini ditujukan untuk mengurangi masalah trauma psikologis paska tindakan sirkumsisi. Namun pada dewasa, sunat dilakukan hanya dengan anastesi local, tetapi sebelumnya mempertimbangkan kondisi pasien. Pada beberapa kasus khitan dewasa juga memerlukan tindakan anastesi umum.

klik banner konsultasi via wa

Setelah anastesi tercapai dengan baik, dokter akan membuat sayatan pada prepusium, dapat menggunakan scalpel, gunting atau menggunakan electric cauterization (EC). EC lebih memungkinkan dilakukan karena dapat berfungsi sebagai hemostasis sekaligus, pada tindakan sirkumsisi konvensional dokter mungkin melakukan beberapa jahitan untuk menghentikan perdarahan. Paska tindakan sirkumsisi, penggunaan dressing atau balutan disarankan yang tidak menempel dengan luka. Sehingga saat dibuka, anak tidak mengalami trauma. Penggunaan benang jahit, saat ini bisa digantikan dengan lem khusus untuk luka baru.

Untuk melindungi kepala penis, dari trauma atau injuri saat tindakan sirkumsisi dilakukan. Saat ini sudah ada beberapa metode yang aman, diantaranya plastibel dan gomco clamp dan terbukti aman dilakukan pada bayi dalam berbagai penelitian. Angka komplikasi sirkumsisi berkisar antara 1%, komplikasi yang dimaksud meliputi perdarahan, infeksi dan sulit untuk berkemih paska sirkumsisi.

klik banner konsultasi via wa