8 Kondisi Penis Yang Harus Segera Disunat

SUNAT biasa dilakukan kaum pria demi memenuhi kewajiban tradisi, agama dan kesehatan organ reproduksi. Namun tak jarang, ada kondisi penis tertentu di mana ditemukan kelainan dan sunat perlu diwajibkan bagi penderitanya.

klik banner konsultasi via wa

Kondisi penis seperti apa saja yang diwajibkan untuk disunat? Berikut pemaparan selengkapnya, seperti dikatakan dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dalam media gathering bertema ‘Penyakit-Penyakit yang Harus Segera Disunat’ yang digelar Rumah Sunatan Indonesia di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Fimosis

Kondisi penis seperti ini biasanya disebabkan oleh faktor bawaan. Gejala yang terjadi, ketika buang air kecil, penis menggelembung karena lubang pipisnya berukuran sangat kecil, serta kulup penisnya tidak bisa ditarik ke belakang.

Bicara soal kepentingan medis, tentu kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena bisa jadi ada penumpukkan kuman dan bakteri pada glans atau kepala penis dan menyebabkan infeksi berkelanjutan.

“Kalau dibiarkan maka akan terjadi penumpukkan smegma yang isinya adalah bakteri. Kemudian ketika dewasa nanti, dapat mengganggu aktivitas seksual karena kalau berhubungan akan terasa sakit akibat gesekan,” kata dr. Mahdian.

Parafimosis

Kondisi ini merupakan kebalikan dari fimosis. Parafimosis terjadi ketika kulup penis bisa ditarik ke belakang namun tak bisa kembali lagi. Hal tersebut membuat kulup penis mencekik batang penis dan jika tidak segera disunat, maka dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah.

“Kalau sudah seperti ini harus segera dibawa ke dokter untuk disunat,” tambah dr. Mahdian.

Balanitis

Kuman dan bakteri yang tertimbun pada kepala penis yang belum disunat dapat menyebabkan nyeri dan bengkak. Jika tidak ditindak lanjuti, maka berdampak pada iritasi kulit dan kepala penis.

Kondiluma Akuminata

Kondiluma merupakan kutil yang ada di dalam vagina, dubur dan kepala penis. Ini merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual yang cukup berbahaya.

Seorang pria yang mengalami kondiluma harus segera disunat, karena kutil yang tumbuh pada bagian leher kepala penis perlu diatasi. Pasalnya kutil jenis ini mudah pecah, berdarah, menimbulkan infeksi serta sangat merugikan karena penularannya dapat melalui hubungan seksual.

Karsinoma sel skuamosa

Pria yang sering berjemur di pantai memiliki risiko penis mengalami karsinoma sel skuamosa. Ini merupakan bentuk gejala kanker yang ditandai dengan kulit penis yang belum disunat tampak bercak coklat, merah, bersisik bahkan memiliki koreng.

Webbed penis

Webbed penis merupakan kondisi bawaan di mana kantung buah zakar menyatu dengan batang penis. Umumnya, banyak dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi. Padahal sebenarnya dengan metode sunat, permasalahan ini bisa terpecahkan.

“Kulit buah zakar yang menempel pada batang penis akan mengganggu ereksi. Sebenarnya enggak perlu dioperasi yang menghabiskan jutaan rupiah. Metode sunat saja sudah cukup, karena jika di sunat, maka kulit yang menempel itu akan menarik kulit penis ke belakang dan terlihat seperti normal kembali.

Hipospadia dan Epispadia

Dikatakan dr. Mahdian, seseorang yang mengalami hipospadia tak hanya perlu disunat, tapi juga perlu dilakukan operasi bedah rekonstruksi. Pasalnya, mereka yang mengalami gangguan ini memiliki perkembangan lubang pipis abnormal.

Pada kondisi normal, umumnya air seni keluar melalui ujung kepala penis. Namun tidak bagi penderita hipospadia yang memiliki lubang pembuangan air seni di bawah batang penis.

Lain hal dengan epispadia, kondisi ini merupakan gangguan pertumbuhan penis pada pria, di mana lubang pembuangan terdapat pada bagian atas penis.

“Hipospadia dan epispadia perlu adanya tindakan sunat, karena bedah rekonstruksi saluran penis membutuhkan kulit dari kulup untuk bikin saluran kencing baru,” pungkasnya.

http://lifestyle.okezone.com/read/2016/12/13/481/1565552/8-kondisi-penis-yang-harus-segera-disunat