Akibat Tidak Sunat, Ternyata Banyak Risikonya!

Akibat apa yang bisa terjadi jika kamu tidak sunat? Yang perlu kamu ketahui, di balik banyaknya manfaat sunat , ternyata ada risiko berbahaya jika tidak sunat. Apa saja risikonya? Yuk, simak selengkapnya ulasan berikut.

Sunat telah menjadi tradisi turun-temurun yang masih terus dilakukan hingga kini. Biasanya tradisi ini mulai kita lakukan sejak anak-anak hingga remaja, namun pria dewasa juga sudah mulai banyak yang melakukan sunat. Selain karena alasan kebersihan, prioitas kesehatan menjadi hal yang utama.

Saat lahir, bayi laki-laki biasanya memiliki lapisan kulit tambahan di area kepala penis. Lapisan luar yang melekat di kepala penis inilah yang disebut dengan kulup. Seiring anak beranjak besar, kulup sebaiknya dihilangkan atau dibuang dengan cara sunat.

Namun, sebagian pria menganggap bahwa sunat bukan sesuatu hal yang wajib. Namun, seiring waktu, pria dewasa semakin menyadari pentingnya sunat untuk kesehatan diri sendiri dan pasangan.

Penyebab pria harus sunat

Akibat pria tidak disunatAda beberapa penyebab pria dewasa harus segera sunat, yaitu jika terkena infeksi pada penis atau memiliki kelainan pada penisnya, seperti fimosis, parafimosis dan balanitis.

  • Fimosis: Kelainan pada penis di mana kulup melekat erat di kepala penis.
  • Parafimosis: Kulup yang ditarik ke belakang dan tidak bisa kembali ke kepala penis
  • Balanitis: Kondisi penis yang mengalami peradangan hingga bisa menyebabkan pembengkakan pada kepala penis

Apa manfaat sunat?

Dilansir dari sebuah jurnal kesehatan, mengungkapkan bahwa pria dewasa yang sunat lebih banyak mendapatkan manfaat daripada risikonya. Berikut ini adalah manfaat sunat, antara lain:

  • Mencegah dari risiko terkena infeksi saluran kemih
  • Mengurangi risiko penyakit pada kelamin pria
  • Mencegah terkena penyakit menular seksual
  • Mencegah tertular HPV pada pasangan

Selain manfaat di atas, ada pula risiko yang bisa timbul akibat tidak sunat. Berikut uraiannya.

Risiko akibat tidak sunat

Pria yang belum sunat lebih rentan terhadap penyakit menular seksual. Biasanya, kotoran sering menumpuk pada kulup atau kepala penis yang belum sunat. Penumpukan kotoran tersebut akan menyebabkan infeksi pada penis pria. Maka sebaiknya bersihkan penis dengan  cara yang tepat.

Berikut adalah beberapa risiko penyakit yang bisa timbul akibat tidak sunat, yaitu:

  • Penyakit menular seksual

Kulit kulup pada penis pria yang belum sunat bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri, sehingga kamu bisa berisiko terkena penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, herpex simplex, dan penyakit menular lainnya.

  • Infeksi saluran kemih

Jika cara kamu membersihkan penis kurang tepat, maka kemungkinan bakteri yang menumpuk di kulup atau kepala penis bisa masuk ke dalam saluran kemih. Sehingga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Jika tidak segera ditangani, ISK bisa menimbulkan gangguan saat buang air kecil.

  • Peradangan ada kepala penis

Penis yang tidak disunat akan lebih rentan terkena  peradangan yang bisa menyebabkan bengkak pada kepala penis atau kulup, seperti balanitis (radang di kepala penis), posthitis (radang pada kulup), dan balanoposthitis (radang pada kepala penis dan kulup).

  • Kanker penis

Menurut sebuah penelitian, pria yang tidak sunat lebih berisiko terkena kanker penis daripada pria yang sudah sunat. Kanker penis juga bisa berisiko pada kematian. Oleh karena itu, sebaiknya jaga kesehatanmu salah satunya yaitu dengan sunat.

Dari ulasan di atas tadi, sudah tahu kan manfaat dan risiko yang bisa kamu alami jika tidak sunat? Oleh karena itu, pria sebaiknya melakukan sunat untuk mencegah terjadinya risiko infeksi atau penyakit berbahaya lainnya. Setelah sunat pun jangan lupa untuk tetap membersihkan penis dengan cara yang benar.