Cuci Darah Kapan Dibutuhkan?

Bagi masyarakat Indonesia, mendengar kata cuci darah rasanya bisa membuat kita bergidik ngeri. Bukan karena prosedurnya yang menakutkan, melainkan biaya yang diperlukan karena cukup mahal dan perlu dilakukan berulangkali, tak terkecuali mereka yang memiliki asuransi kesehatan, karena untuk mendapatkan akses cuci darah, pasien harus datang ke klinik atau rumah sakit, membutuhkan biaya ekstra serta menyita banyak waktu.

klik banner konsultasi via wa

Tindakan cuci darah bertujuan mengeluarkan “sampah” metabolisme, dan kelebihan cairan yang tidak bisa dikeluarkan akibat gangguan fungsi ginjal. Ia juga dapat digunakan untuk mengeluarkan racun atau obat berbahaya yang berada di dalam darah. Inilah mengapa tindakan ini dikenal dengan “cuci darah”.

Ginjal berfungsi untuk membersihkan darah dan menyingkirkan kelebihan cairan melalui urin. Jika terjadi kerusakan atau fungsi ginjal hanya tersisa 10 sampai 15%, maka tubuh dapat mengalami keracunan dan pembengkakan. Cuci darah atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan dialisis, berperan menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Caranya adalah dengan mengalirkan darah dari pembuluh darah ke dalam mesin yang disebut ”Dialyzer”, di mana sampah, racun, dan cairan berlebih dikeluarkan. Darah yang sudah disaring kemudian dipompa kembali ke dalam tubuh. Tindakan ini akan membantu mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta tekanan darah penderita gagal ginjal.

Perlu tidaknya dilakukan tindakan cuci darah bergantung pada beberapa hal. Di antaranya keadaan pasien secara umum, fungsi ginjal (berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan urin), gejala dan tanda, kualitas hidup, dan keinginan pasien. Pencucian darah umumnya dimulai sebelum ginjal benar-benar kehilangan fungsi secara total untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan jiwa. Setelah pencucian darah dilakukan, pasien dapat beraktivitas seperti biasa.

Tindakan pencucian darah selain menggantikan fungsi ginjal, secara tidak langsung juga memperpanjang harapan hidup, memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Pencucian darah tidak dapat menyembuhkan gagal ginjal, namun dapat mencegah terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang bisa berbahaya. Pada kasus gagal ginjal akut, cuci darah dapat dilakukan sampai ginjal membaik. Namun pada kasus penyakit ginjal kronik atau gagal ginjal, diperlukan cuci darah secara terus menerus seumur hidup, atau sampai penderitanya mendapat cangkok ginjal.

Meski demikian, pasien yang dicuci darahnya dapat tetap bekerja, bahkan pergi berlibur ke luar kota. Cukup memastikan bahwa pekerjaan tidak terlalu banyak melibatkan fisik, konsultasi dokter, dan catat lokasi fasilitas pencucian darah setempat jika sewaktu-waktu diperlukan.

klik banner konsultasi via wa