Bagaimana jika kita mengalami salah satu reaksi kulit berupa iritasi atau alergi paska penggunaan kosmetik? Tidak perlu panik, hal pertama yang perlu dilakukan hanyalah menghentikan penggunaan semua produk kosmetik. Jika kemerahan dan gejala lain sudah hilang, kita dapat mencoba kembali kosmetik tersebut secara terpisah satu demi satu. Dengan demikian, kita dapat mengetahui produk mana yang mencetuskan reaksi kulit. Jika penyebab masih sulit dipastikan atau jika gejala tidak kunjung menghilang, berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dokter biasanya akan meresepkan obat yang mengandung kortison untuk mengurangi gatal, bengkak dan kemerahan. Pada kasus yang lebih berat, dapat juga diberikan obat minum atau berupa suntikan untuk mengurangi gejala yang timbul. Dan jika kulit mengalami infeksi, maka diperlukan penggunaan antibiotik. Namun yang terpenting adalah menghindari penggunaan kosmetik penyebab.
Tips menghindari reaksi kulit akibat produk kecantikan
- Gunakan produk yang jenis kandungannya paling sedikit.
- Perhatikan daftar kandungan produk. Jika pernah mengalami reaksi akibat salah satu kandungannya, jangan gunakan produk tersebut.
- Lakukan patch test sederhana sebelum menggunakan produk kecantikan. Yaitu dengan mengoleskan sedikit produk di bagian dalam siku lengan dan tunggu reaksinya dalam 48-72 jam. Jangan gunakan produk jika timbul reaksi berupa kemerahan, bengkak atau bentol, gatal, atau perih.
- Jika ingin menggunakan parfum atau pewangi lain, sebaiknya disemprotkan pada pakaian sebelum dikenakan, tidak langsung pada kulit. Ini dapat mengurangi risiko timbulnya reaksi kulit serta mencegah pewangi bereaksi dengan kosmetik lain yang dioleskan ke tubuh.
- Tetap teliti saat memilih produk, meski bertuliskan “hipoalergenik”,”dermatologist tested”, “sensitivity tested”, ataupun “non-irritating”. Tidak semua perusahaan kosmetik melakukan pengujian terhadap produknya.
- Jangan gunakan lagi kosmetik yang sudah berubah warna atau kekentalannya.
- Jika timbul reaksi pada kulit setelah penggunaan kosmetik, segera hentikan penggunaannya.
- Gunakan salep yang mengandung kortison dan konsultasikan dengan dokter jika perlu.
Produk-produk yang sering menimbulkan reaksi kulit
- Sabun mandi.
- Deterjen.
- Deodoran atau antiperspirant.
- Kosmetik mata.
- Pelembab.
- Losion pengeriting rambut (terutama yang mengandung gliseril monotioglikolat).
- Shampoo.
- Perona bibir yang tahan lama.
- Cat kuku (terutama yang mengandung formaldehid).
- Lem perekat kuku.
- Cat rambut.
- Produk yang mengandung alpha-hidroxy acid, krim dan serum anti kerut yang mengandung Retin-A.
- Sunscreen (krim anti-matahari).