Berdasarkan hasil Survei Skor Kesejahteraan Cigna 360°, tingkat stres masyarakat Indonesia berada pada level terendah secara global. Di tahun keempat diadakannya surve i ini, Cigna kembali mengangkat persepsi dan kekhawatiran kesejahteraan masyarakat di 5 aspek utama kesejahteraan– fisik, keluarga, sosial, keuangan, dan kerja. Survei tahun ini diikuti oleh lebih banyak negara dibandingkan survei tiga tahun terakhir, di mana sebanyak 23 negara dan wilayah di dunia turut berpartisipasi.
Skor kesejahteraan Indonesia sendiri mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu, yakni dari 62.8 menjadi 61.0 poin. Skor Indonesia berimbang dengan negaranegara Eropa seperti Perancis dan Spanyol, dan sedikit di atas negara tetangga, Singapura.
Indikator Sosial menunjukkan penurunan yang paling signifikan yaitu sebanyak 8.4 poin. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya waktu untuk rekreasi dan menghabiskan waktu bersama teman. Turunnya skor Indikator Sosial ini menunjukkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasa tidak dapat menghabiskan waktu yang cukup bersama teman atau melakukan hobi karena mereka terlalu sibuk untuk menjalankan rutinitas sehari-hari.
Meskipun Indikator Sosial mengalami penurunan yang cukup signifikan, tingkat stres masyarakat Indonesia ternyata tidak setinggi negara lain yang disurvei. Sebanyak 86% responden dari seluruh negara yang turut berpartisipasi mengatakan bahwa mereka merasa stres; namun di Indonesia, responden yang mengatakan bahwa mereka merasa stres ‘hanya’ sebesar 75%. Tingkat stres ini merupakan tingkat stres terendah dari seluruh negara yang disurvei. Menurut sebagian besar responden di Indonesia yang merasa stres, mereka dapat mengendalikan rasa stres mereka dengan mencurahkan keluhan mereka kepada teman atau keluarga. Sementara itu, 25% dari masyarakat Indonesia mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak merasa stres— terendah dibandingkan 22 negara lainnya. Di negara tetangga seperti Singapura dan Thailand, tingkat stres bahkan berada di atas rata-rata, di mana 91% responden mengatakan bahwa mereka merasa stres.
Setuju layanan kesehatan swasta lebih baik, namun lebih memilih pergi ke layanan kesehatan umum. Dalam hal kualitas, keahlian, kecepatan dan jaringan yang luas, masyarakat di Indonesia lebih memilih layanan kesehatan swasta dibandingkan layanan kesehatan umum atau pemerintah. Sama halnya dengan responden di kebanyakan negara, mayoritas reponden mengatakan kualitas pelayanan dari layanan kesehatan swasta lebih baik dibandingkan umum. Meskipun demikian, karena alasan biaya yang mahal, setengah dari mereka memilih untuk pergi ke dokter umum saat sakit.