Ketika kita mendengar mengenai kuman, dalam benak kita pasti terlintas bakteri, virus, parasit dan juga jamur. Yang selanjutnya dapat menginfeksi atau mengakibatkan munculnya berbagai penyakit di tubuh. Terlebih kita tahu, bahwa kuman itu ada di sekitar kita dengan jumlah yang sangat banyak.
Tentunya berbagai cara kita lakukan agar kita terhindar dari penyakit yang bisa diakibatkan oleh masuknya bakteri ke tubuh kita. Selain dengan daya tahan tubuh yang prima, sebenarnya kita mampu mengatasinya dengan melakukan hal sederhana seperti mencuci tangan dengan menggunakan sabun /antiseptik.
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa. Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan disinfektan. Antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme didalam tubuh, sementara disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati, contohnya wastafel atau meja.
Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi epidemi penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit. Antiseptik adalah segala bahan kimia yang dioleskan dan bertujuan menghilangkan atau mematikan bakteri. Secara garis besar antiseptik bisa di bagi menjadi 2 yaitu yang memiliki efek membunuh bakteri (bakterisid) dan yang hanya mencegah atau menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik). Jadi, kuman tidak mati seluruhnya, hanya setengah hidup.
Saat ini, penggunaan antiseptic menjadi semakin luas, selain di gunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi pada luka, antiseptic juga bisa digunakan untuk mengobati luka memar, luka iris, maupun luka lecet. Penggunaan antiseptik pada luka sebaiknya tetap diikuti tindakan lain, seperti pembersihan luka dan penutupan luka dengan pembalut supaya tidak terjadi infeksi.