Antiseptik dapat digunakan sebagai pengganti atau penyempurna saat mencuci tangan. Setelah kedua tangan atau telapak tangan dibasuh dengan air, telapak tangan kemudian disemprot dengan cairan antiseptik. Ada juga jenis antiseptik yang dipakai sebagai obat kumur untuk mencegah dan mengobati infeksi mulut dan tenggorokan. Selain itu, tersedia juga antiseptik untuk membersihkan vagina yang didalamnya menggandung konsentrasi yang berbeda dari yang biasa di gunakan untuk mencuci tangan. Beberapa contoh antiseptik yang ada di pasaran diantaranya adalah hydrogen peroksida, garam merkuri, boric acid, dan triclosan.
Hidrogen peroksida
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah agen oksidasi, yang merupakan antiseptik kuat namun tidak mengiritasi jaringan hidup. Senyawa ini dapat diaplikasikan sebagai antiseptik pada membrane mukosa. Kelemahan dari zat ini adalah harus selalu dijaga kondisinya karena zat ini mudah mengalami kerusakan ketika kehilangan oksigen.
Garam merkuri
Senyawa ini adalah antiseptik yang paling kuat. Merkuri klorida (HgCl) dapat digunakan untuk mencuci tangan dengan perbandingan dalam air 1:1000. Senyawa ini dapat membunuh hampir semua jenis bakteri dalam beberapa menit. Kelemahan dari senyawa ini adalah berkemungkinan besar mengiritasi jaringan karena daya kerja antimikrobanya yang sangat kuat.
Asam Borat
Asam Borat merupakan antiseptik lemah, tidak mengiritasi jaringan. Zat ini dapat digunakan secara optimum saat dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1:20.
Triclosan
Triclosan adalah antiseptik yang efektif dan populer, bisa ditemui dalam sabun, obat kumur, deodoran, dan lain-lain yang telah kita sebutkan di depan untuk kebutuhan sehari-hari. Triclosan mempunyai daya antimikroba dengan spektrum luas (dapat melawan berbagai macam bakteri) dan mempunyai sifat toksisitas minim. Mekanisme kerja triclosan adalah dengan menghambat biosintesis lipid sehingga membran mikroba kehilangan kekuatan dan fungsinya.
Seiring dengan kemajuan jaman. Perkembangan antiseptik terus terjadi secara luas. Baru-baru ini peneliti dari Washington, mengembangkan antiseptic dalam bentuk oral spary, yang mampu mencegah terjadinya pilek dan juga flu pada manusia, dan saat ini sudah di pasarkan. Dikatakan bahwa antiseptik ini mampu membunuh 99.9% kuman infeksius, yang ditularkan melalui udara. Menurut penemunya, dr. Esper, dari penelitian yang telah ia lakukan, oral spray antiseptic ini juga mampu melindungi penggunanya dari virus influenza dan rhinovirus. Dengan tiga kali seprotan antiseptik ke dalam mulut, ia bisa melindungi tubuh kita dari kuman sekitar 6 jam, bahkan perlindungan juga terjadi saat sedang makan atau minum.