3 Metode Khitan yang Sampai Sekarang Masih Digunakan

DI Indonesia ada 3 metode khitan atau sunat yang sering diterapkan. Mulai dari metode tradisional, konvensional hingga sunat modern.

Apa saja kelebihan dan kekurangan dari 3 metode khitan tersebut? Berikut penjelasannya sebagaimana dikatakan dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS di Jakarta, Selasa 13 Desember 2016;

klik banner konsultasi via wa

Sunat tradisional

Meski zaman semakin canggih, namun metode sunat tradisional masih diterapkan, terlebih di daerah yang masih kental akan tradisi. Sunat tradisional tergolong ekstrem karena tanpa menggunakan peralatan medis mumpuni, semisal obat bius lokal.

Disampaikan dr. Mahdian, metode sunat tradisional ini sering kali menggunakan silet, sebilah bambu, tulang, golok, batu bahkan di desa terpencil di Sulawesi ada metode sunat dengan tradisi “dipatok ayam”.

“Sunat tradisional biasanya tidak dilakukan oleh tenaga medis profesional. Sunat jenis ini memicu banyak komplikasi karena kebanyakan tanpa dijahit, risiko pendarahan pun bisa terjadi. Sembuhnya lama dan kebanyakan hanya untuk memenuhi kewajiban tradisi,” ucapnya.

Sunat konvensional

Setingkat lebih canggih dari sunat tradisonal. Metode sunat konvensional dilakukan dengan bantuan alat mumpuni. Seperti gunting, besi elektrikal (laser) alat jahit, dan penggunaan obat bius lokal.

Meski begitu metode sunat ini juga punya banyak pantangan. Misalnya tidak boleh banyak aktivitas, tidak boleh terkena air, karena proses penyembuhannya agak lama.

“Sunat konvensional perlu waktu penyembuhan agak lama dan perawatan khusus. Sehingga biasanya harus menunggu waktu libur panjang,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sunatan Indonesia ini.

Sunat modern

Zaman semakin canggih, metode sunat pun kian mengalami perkembangan pesat. Misalnya saja ditemukan alat berupa tabung yang disebut klamp. Proses sunat dengan alat ini hanya butuh 5 menit, dengan memotong ujung kulup penis, tak ada bekas luka jahitan, proses penyembuhannya terbilang cepat.

“Hanya satu hari, orang yang disunat setelah satu hari bisa langsung beraktivitas. Cuma ya memang harganya sedikit lebih mahal,” pungkasnya.

http://lifestyle.okezone.com/read/2016/12/14/481/1566371/3-metode-khitan-yang-sampai-sekarang-masih-digunakan