Orangtua yang memiliki anak laki-laki di usia 5-7 tahun mungkin mulai memikirkan tentang sunat. Apalagi jika anak sudah meminta. Meskipun sunat ini termasuk prosedur yang umum dilakukan, namun bagi orangtua yang baru pertama menyunatkan anak, tentu bingung. Kira-kira persiapan apa yang harus dilakukan sebelum sunat? Terlebih lagi, jika sang anak ternyata memiliki tubuh gemuk dengan kondisi penis kecil.
Sunat dalam istilah medis disebut sirkumsisi, yaitu tindakan bedah minor untuk memotong atau membuang kulup atau kulit luar yang menutupi kepala penis. Alasan dilakukan sunat sangat beragam, mulai dari sisi adat, agama, hingga kesehatan.
Nah, ada beberapa persiapan sebelum sunat anak gemuk. Pertama, cari informasi sebanyak-banyaknya tentang sunat, terutama tempat yang paling nyaman dan dipercaya melakukan sunat. Setalah itu, orangtua bisa melakukan beberapa persiapan sunat anak gemuk berikut ini:
1. Konsultasi dengan dokter
Setelah memutuskan tempat sunat atau klinik sunat, Bunda bisa menemui dokter untuk berkonsulltasi. Biasanya sunat tidak bisa dilakukan saat itu juga. Bagi anak dengan kondisi gemuk perlu dilihat terlebih dahulu kondisi penisnya. Sebagian anak gemuk perlu melakukan sunat gemuk dengan metode khusus. Sebagiannya lagi tidak perlu sunat gemuk. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Saat datang pertama kali, banyak-banyaklah bertanya kepada dokter, apa yang harus dipersiapkan. Tanyakan pula metode sunat yang tersedia, karena saat ini ada banyak metode sunat modern, mulai dari laser, klem hingga gun stapler.
Jangan lupa ceritakan kepada dokter kondisi kesehatan anak, misalnya anak memiliki gangguan pembekuan darah, atau anak menderita diabetes, dan sebagainya.
2. Siapkan kondisi psikologis anak
Anak tidak boleh dipaksa untuk melakukan sunat. Jika semata-mata sunat dilakukan karena keinginan orangtua, maka bisa menyebabkan anak stres dan depresi. Jika anak mulai bertanya tentang sunat, misalnya “Sunat itu sakit banget ya?” maka Bunda bisa jelaskan dengan bahasa yang sederhana.
Misalnya, jika tidak segera disunat, maka nanti mudah kena penyakit karena banyak kotoran di penisnnya. Bunda bisa menceritakan bahwa sunat itu menyenangkan. Bila perlu, berikan hadiah. Bunda juga mengajak anak berlibur sejenak sebelum sunat.
3. Jaga kesehatan anak menjelang hari H
Saat hari tindakan tiba, pastikan anak dalam kondisi kesehatan yang prima. Tidak sedang demam atau sakit. Untuk itu selalu berikan anak makanan dengan gizi seimbang agar daya tahan tubuhnya kuat. Daya tahan tubuh yang baik juga membuat proses penyembuhan nanti menjadi lebih cepat.
4. Berikan motivasi
Umumnya, anak akan menangis saat dilakukan pembiusan atau anestesi. Selalu damping anak dan berikan motivasi bahwa ia anak yang pemberani. Prosedur sunat tidak akan memakan waktu lama. Setelah obat anestesi bekerja, anak tidak akan merasakan apapun.
Tantangan berikutnya adalah saat efek anestesi menghilang. Maka rasa nyeri mulai terasa. Antisipasi dengan pemberian obat anti nyeri dan damping sampai anak merasa nyaman. Dibutuhkan waktu 3-7 hari sampai luka sunat sembuh dan anak bisa beraktivitas normal.