Antiretrovirus Cegah Transmisi HIV dari Ibu ke Janin

WHO memperkirakan ada sekitar 10 juta bayi baru lahir yang terinfeksi oleh HIV. Pada tahun 2010, ada sekitar 390 ribu anak di bawah 15 tahun yang terinfeksi oleh HIV, yang terutama tertular dari ibunya. 90% anak dengan HIV ini tinggal di sub-Sahara Afrika, dengan angka kematian anak tinggi, di mana AIDS merupakan penyebab kematian 8% anak di bawah lima tahun di daerah tersebut.

LAYANAN RUMAH SUNAT DR MAHDIAN :

Call Center : 021-8242-0020

Whatsapp Chat :

Pendaftaran Online :

fountain-2406566_1280Transmisi atau penularan HIV dari ibu ke anak, dapat terjadi in utero selama kehamilan, persalinan atau setelah persalinan melalui air susu ibu (ASI). Tanpa pemberian terapi, 15-30% bayi yang lahir dari wanita terinfeksi HIV akan ikut terinfeksi selama kehamilan dan proses persalinan, dan 5-20% lagi akan terinfeksi melalui proses menyusui. Di negara dengan pendapatan per kapita tinggi, transmisi dari ibu ke anak dapat dieliminasi, karena adanya pemeriksaan dan konseling yang efektif, akses baik terhadap Anti-Retroviral Therapy (ART), proses persalinan yang aman, serta tersedianya pengganti susu ibu secara luas dan aman. Jika saja hal ini dapat dijangkau oleh anak-anak di dunia ke tiga, mungkin akan ada ribuan nyawa yang terselamatkan.

Pada tahun 2011, UNAIDS (the Joint United Nations Programme on HIV/AIDS) mencanangkan “The Global Plan Towards the Elimination of New Infections Among Children and Keeping Their Mothers Alive”. Rencana ini memfasilitasi cara pencegahan transimi ibu ke anak, dan mengintegrasikan kebutuhan intervensi ke dalam perencanaan keluarga, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Diharapkan program ini dapat mencegah infeksi HIV pada orang dewasa, mencegah kehamilan yang tidak diharapkan pada wanita dengan HIV positif, pencegahan transmisi dari ibu dengan HIV positif kepada janin selama kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta perawatan, terapi, dan dukungan positif secara terintegrasi terhadap wanita dengan HIV dan keluarganya.

Perawatan khusus pada wanita hamil dengan infeksi HIV

Pada kebanyakan kasus, HIV tidak akan melewati sawar plasenta, terutama jika ibu dalam keadaan fit. Namun perlindungan oleh sawar plasenta ini dapat terganggu akibat adanya infeksi intra uteri, infeksi HIV baru, infeksi HIV lanjut, atau adanya malnutrisi. Ante natal care dilakukan dengan frekuensi seperti biasa. Lakukan penekanan terhadap diet guna mencegah defisiensi zat besi dan vitamin, serta mencegah penurunan berat badan dan infeksi lainnya, termasuk penyakit menular seksual. Sedapat mungkin hindari prosedur invasif yang tidak perlu, seperti amniosentesis, untuk menghindari transmisi HIV ke janin.

Pada wanita hamil yang terinfeksi HIV, perlu dilakukan pendekatan yang lebih lengkap. Meliputi aspek medis, psikologis, sosial dan tantangan praktis lainnya. Selain ditangani oleh petugas kesehatan dan ahli di bidang HIV, mungkin diperlukan bantuan dinas sosial guna memastikan pasien memiliki tempat tinggal, makanan, perawatan anak yang layak, serta konseling bagi dirinya dan suaminya.

Terapi antiretrovirus tetap diberikan, selain untuk pengobatan juga untuk mencegah transmisi dari ibu ke janin. Obat ini diberikan pada awal trimester ke dua dan dilanjutkan sampai akhir kehamilan, persalinan dan postpartum. Pada tahun 1994, studi yang dilakukan oleh National Institutes oh Health menemukan bahwa pemberian zidovudine (ZDV) pada wanita hamil yang HIV-positif selama kehamilan, serta anaknya (dalam 8-12 jam setelah lahir), akan menurunkan risiko transmisi sampai 66%. Bayi kemudian harus diterapi menggunakan ZDV selama 6 minggu pertama kehidupannya. 8% bayi pada wanita yang mendapat terapi tetap terinfeksi, namun jauh di bawah 25% bayi yang terinfeksi pada wanita yang tidak mendapat pengobatan.

Dahulu, ART yang diberikan untuk pencegahan ransmisi HIV dari ibu ke janin adalah nevirapine dosis tunggal. Namun, WHO tidak lagi menganjurkan pemberian dosis tunggal ini dkarenakan tingginya angka resistensi pada ibu. Meski demikian, masih banyak yang memberikan nevirapine dosis tinggal karena harganya yang murah dan cara pemberian yang mudah. Meski obat ini hanya 50% efektif, sejak tahun 2000 telah ada ribuan bayi yang mendapat manfaat dari terapi ini. Saat ini,  nevirapine dosis tunggal hanya boleh diberikan jika tidak tersedia alternatif obat lainnya.