Fimosis Bayi: Gejala dan Penanganan

Fimosis bayi adalah hal yang cukup sering membuat orangtua khawatir.  Padahal, jika mempelajari lebih lanjut, fimosis sangat wajar terjadi. Baca penjelasan berikut ini untuk menghapus kekhawatiran mengenai fimosis. Orangtua pasti ingin yang terbaik untuk buah hati mereka. Jika terjadi sesuatu pada bayinya, mereka akan melakukan segala cara untuk mengatasi kondisi tersebut.

Pengertian Fimosis Bayi

Fimosis bayi adalah kondisi ketika kulup atau kulit kepala penis bayi tidak bisa ditarik kembali karena menempel. Ayah bunda tidak perlu khawatir, kondisi sangat wajar pada bayi dan anak-anak yang belum sunat. Tanda fimosis bayi adalah kulup (kulit kepala penis) tidak bisa kembali ke kepala penis setelah ditarik.

Pada kondisi normal,seiring bertambahnya usia, kulit kepala penis akan lepas sendiri dari kepala penis. Selama tidak ada keluhan dari bayi atau anak, Anda tidak perlu khawatir. Fimosis akan perlahan hilang sampai anak menginjak usia pubertas.

Namun, tak jarang menempelnya kulit kepala penis ini menempel dan akan mengakibatkan gangguan kesehatan bagi anak jika tidak mendapatkan penanganan dengan cara yang benar. Waspadai jika kondisi ini juga menyebabkan pembengkakan penis, susah kencing, nyeri, hingga kemerahan.

Cara Merawat

Cara merawat fimosis bayi adalah dengan membersihkannya dengan teratur tanpa menarik paksa. Sebaiknya tidak menarik kulit kepala penis secara paksa karena hal ini akan mengakibatkan iritasi yang berakhir pada kerusakan kulit penis.

Kondisi yang butuh perawatan khusus adalah balanitis akibat fimosis. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan dari dokter secara langsung. Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, khawatir balanitis akan menyebabkan infeksi yang lebih parah. Dalam kondisi balanitis, orangtua sebaiknya tidak melakukan hal-hal tanpa pertimbangan dokter.

Penanganan Fimosis Bayi Adalah

Ketika mendapati anak mengalami kondisi ini,  bawalah ke dokter untuk mendapatkan saran yang tepat. Orangtua bisa menanyakan apa yang harus mereka lakukan, apakah ada kecenderungan terjadi balanitis. Kapan waktu yang tepat untuk sunat, dan pertanyaan lainnya hingga sebagai orangtua mendapatkan jawaban lengkap dan jelas.

Biasanya dokter akan memberikan 2 pilihan cara mengatasi kondisi ini, yaitu pemberian salep dan sunat. Salep untuk membantu proses pelepasan kulit kepala penis adalah krim kortikosteroid. Krim ini bertujuan untuk membantu mengendurkan kulit sekitar kepala penis yang menempel.

Baca Juga: Fimosis Adalah Kondisi yang Normal Terjadi Pada Bayi, Tapi…

Salah satu cara mengatasi fimosis bayi adalah sunat. Penanganan terbaik pada fimosis adalah sunat. Namun, Anda perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu mengenai kapan waktu yang tepat untuk melakukan sunat. Jangan lupa menanyakan risiko yang akan didapatkan jika melakukan sunat di usia dini.

Fimosis bayi adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang tepat. Jika tidak ada keluhan lain, fimosis hanya perlu dibersihkan secara rutin tanpa gerakan keras yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Namun, jika fimosis datang dengan keluhan dari anak, orangtua harus tanggap untuk membawanya ke dokter. Jangan membiarkan kondisi ini menjadi makin parah.