Influenza terjadi akibat infeksi dari 3 jenis virus influenza, yaitu virus influenza A, B, dan C. Influenza A umumnya bersifat lebih “ganas” dibanding influenza B. Ia merupakan penyabab utama influenza yang terjadi pada manusia dan unggas. Sedangkan influenza C pernah dilaporkan sebagai penyebab epidemi flu pada anak-anak.
Virus ini kemudian dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan sifat virulensinya, yaitu hemaglutinin dan neuraminidase. Hemaglutinin dapat melekat pada sel epitel saluran pernapasan, sehingga menyebabkan infeksi. Sedangkan neuraminidase membantu pembelahan virus pada permukaan sel, sehingga infeksi akan menyebar ke tempat lain. Kedua faktor ini lebih dikenal dengan sebutan H dan N. Saat ini, telah diketahui terdapat 16 jenis N dan 9 H, yang jika dikombinasikan dapat menghasilkan 144 kombinasi influenza. Meski demikian, yang paling sering menyebabkan penyakit adalah H 1, 2, dan 3, serta N 1 dan 2.
Influenza, merupakan sebuah infeksi virus yang menyerang saluran pernafasan, mulai dari hidung, tengorokan hingga paru. Dalam masyarakat umum, influenza sering disebut juga dengan istilah flu. Virus influenza merupakan virus pintar, yang mudah sekali bermutasi. Oleh karenanya, virus yang menyerang setiap tahun belum tentu sama. Inilah sebabnya mengapa di Amerika Serikat, vaksin influenza diberikan setahun sekali. Karena varian virus yang menyerang setiap tahun berbeda-beda.
Dalam dunia medis, influenza juga bisa menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian. Ini terjadi pada orang dengan risiko tinggi, seperti pada anak-anak, lansia, wanita hamil, orang dengan sistem imun yang lemah, atau mereka yang memiliki penyakit kronik.