Menghindari Kanker Usus

Kanker usus, kanker kolorektal termasuk kanker mematikan. Bagaimana kiat jitu menghindari penyakit tersebut?

Berdasarkan informasi yand diperoleh dari femalefirst, Seorang konsultan Kolorektal & Bedah Umum Rumah Sakit London Bridge, Mark George memberikan kiat mengurangi risiko terkena kanker usus. “Insiden kanker usus tertinggi pada populasi dengan diet kebarat-baratan. Hal tersebut lebih terkait kepada obesitas serta kurang olahraga. Daging merah yang diproses dalam diet berhubungan dengan peningkatan angka kanker usus. Namun, gandum justru mengurangi risiko kanker usus”. Ia lantas menjelaskan, diet serat tinggi, olahraga teratur, makan sedikit daging merah atau olahan, menghindari kelebihan berat badan dan ikut skrining kanker usus sangat mengurangi risiko terkena kanker usus. Beliau juga menjelaskan tentang gejala apa saja yang bakal terjadi saat sesorang menderita kanker usus. Kata dia, pendarahan dari dubur adalah gejala utama kanker usus, terutama jika darahny berwarna gelap. “Timbulnya darah pada dubur merupakan gambaran yang lebih mengkhawatirkan daripada darah Segar. Setiap perubahan dalam kebiasaan buang air besar juga dapat menunjukkan peningkatan risiko, sehingga sangat penting untuk dapat mengetahui setiap perubahan baik dalam frekuensi atau konsistensi gerakan. Itu wajar bagi kebiasaan buang air bervariasi dari waktu ke waktu, tetapi meningkatkan frekuensi buang air besar selama lebih dari 4 sampai 6 minggu khususnya, harus segera mendiskusikan dengan dokter,” tambahnya.

Mark menambahkan, nyeri perut Coliky adalah salah satu gejala kanker usus, terutama ketika terus berlanjut dan mempengaruhi nafsu makan. Juga, kanker usus sering menyebabkan kekurangan sel darah merah, yang mengakibatkan anemia. “Hal tersebut kemungkinan besar mengakibatkan tubuh lemas dan juga sesak napas. Gejala utama lainnya penurunan berat badan yang signifikan”.