Penyebab obesitas pada janin yang berada dalam kandungan bisa terjadi karena beberapa faktor. Artinya tidak menutup kemungkinan obesitas bisa terjadi sejak janin berada dalam kandungan sang ibu. Jika tidak mengatasinya sedini mungkin, bukan tidak mungkin bayi Bunda akan lahir dengan kondisi besar.
Umumnya wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan. Jika kenaikan berat badan terjadi terlalu drastis, itu bisa menjadi tanda bahwa janin dalam kandungan mengalami obesitas.
Obesitas pada janin disebut dengan berat badan bayi lahir besar. Bayi yang memiliki berat badan (BB) besar, yaitu ketika beratnya mencapai lebih dari 4 kg.
Untuk mengetahui apakah janin memiliki berat badan berlebih atau tidak, dokter dapat melakukan pengecekan menggunakan alat ultrasound graphic (USG). Metode pengecekan ini adalah untuk memprediksi berat, mengukur besar kepala, pinggang, dan tulang-tulang, sehingga muncul perkiraan BB janin.
Sayangnya, estimasi BB yang terlihat melalui alat USG tidak sepenuhnya akurat. Sebab, USG tidak mengukur kepadatan jaringan yang ada di dalam tubuh janin.
Risiko Penyebab Obesitas Janin
Ada beberapa tanda atau faktor risiko yang menjadi penyebab obesitas pada janin atau menandakan janin mengalami obesitas, antara lain:
1. Polihidramnion
Adanya kondisi polihidramnion juga bisa menjadi tanda bayi mengalami berat badan lahir besar. Polihidramnion terjadi ketika air ketuban menumpuk secara berlebihan selama kehamilan. Jadi, kalau ketubannya menumpuk terlalu banyak, ini bisa jadi tanda bayi memiliki berat badan yang berlebih. Polihidramnion bukanlah suatu kondisi yang berbahaya. Namun, tetap saja membutuhkan pemantauan teratur agar terhindar dari komplikasi.
Air ketuban sendiri sangat penting untuk kehamilan. Cairan ini berfungsi menjaga maupun membantu perkembangan janin. Hanya saja, air ketuban tidak akan berfungsi dengan baik jika jumlahnya terlalu sedikit atau terlalu banyak.
2. Riwayat Melahirkan Bayi Besar
Selanjutnya, pernah melahirkan bayi dengan berat badan besar juga bisa menjadi faktor risiko penyebab janin obesitas.
Lalu, faktor penyebab obesitas janin lainnya adalah Ayah dan Bunda memiliki berat badan di atas rata-rata sehingga hal itu bisa menurun kepada bayi. Tidak hanya itu, memiliki pola makan yang tidak sehat juga bisa menjadi faktor risiko hamil bayi besar.
Baca Juga: ANAK GEMUK BERISIKO ALAMI OBESITAS SAAT REMAJA
3. Mengalami Kenaikan Berat Badan Secara Drastis
Ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan secara bertahap, bergantung pada usia kandungannya. Selain itu, status gizi ibu juga ditentukan dari indeks massa tubuhnya.
Hitungan indeks massa tubuh adalah membagi berat badan (hitungan kilogram) dengan kuadrat dari tinggi badan. Hasil itulah yang menentukan status gizi ibu. Jika berat badan ibu hamil naik dalam waktu yang cepat, bisa jadi itu merupakan tanda janin obesitas.
4. Mengidap Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional merupakan jenis obesitas yang rentan ibu hamil alami. Ketika mengalami kondisi ini, maka risiko memiliki bayi dengan berat badan berlebih juga semakin tinggi. Sebab, kadar gula yang tinggi dalam tubuh wanita hamil akan janin serap dan membuat bayi tumbuh lebih besar.
Agar janin tidak mengalami obesitas, Bunda sebaiknya menerapkan pola hidup sehat. Tetaplah beraktivitas seperti biasa saat hamil, atur pola makan dengan baik, dan kelola stres.
Lakukanlah pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan secara teratur untuk mengetahui kondisi janin. Bicarakan juga dengan dokter mengenai metode persalinan yang tepat jika bayi Anda berisiko mengalami obesitas.
Baca Juga: Penyakit Obesitas Bisa Menyulitkan Sunat