Sebagai orangtua pastinya tidak ingin setelah anak melaksanakan sunat atau khitan, luka pasca sunat tidak sembuh-sembuh dan malah muncul masalah baru, seperti bengkak, luka tidak kering-kering, bernanah, dan lain-lain. Belum lagi mungkin sang anak malu, karena belum bisa dengan leluasa memakai celana seperti teman-temannya.
Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan perawatan pasca sunat yang tepat pada luka sunat anak Anda.
Berikut ini macam-macam cara perawatannya:
- Berikan Madu Pada Luka Bekas Khitan. Ternyata khasiat madu sangat bagus untuk membantu mengurangi rasa sakit setelah dikhitan.Selain itu, madu ini juga dapat mempercepat pengeringan luka sunat. Oleskan madu pada luka khitan anak sesering mungkin setelah selesai mandi atau buang air kecil.
- Usahakan Agar Anak Tidak Melakukan Banyak Aktivitas. Awasi anak agar tidak banyak melakukan aktivitas, akan memperkecil kemungkinan terjadinya bengkak pada luka sunatnya. Terutama aktivitas yang ekstrim atau berlebihan, misalnya berlari, berguling-guling, atau bahkan melompat-lompat. Karena disamping memperlambat proses pengeringan luka, juga dapat berakibat fatal sampai terjadi pendarahan.
- Atur Pola Makan Secara Teratur. Kadang kita mendengar ada beberapa pantangan makanan bagi anak yang baru disunat. Makanan seperti telur, ikan, dan daging-dagingan sering dihindari karena dianggap akan memperlama penyembuhan luka sunat. Itu hanyalah mitos. Makanan-makanan yang mengandung banyak protein justru dibutuhkan oleh tubuh untuk proses penyembuhan dan pengeringan luka. Akan lebih baik apabila ditambahkan dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan. Jadi, tetap jaga pola makan dengan makanan bergizi dan protein yang mencukupi.
- Menjaga Kebersihan Area Genitalia Tetap Bersih dan Kering. Usahakan agar daerah kelamin anak tetap bersih dan kering. Hal ini sangat penting, kalau daerah kelamin lembab, tentu luka sunatnya basah, perih, dan susah kering. Disamping itu apabila lembab atau tidak menjaga kebersihan maka akan menjadi tempat berkembangnya bakteri dan kuman.
- Mengganti Perban Bila Basah Atau Kotor. Sesuaikan dengan anjuran dokter. Ganti perban luka sunat anak secara teratur, terutama apabila perban telah basah ataupun kotor supaya luka cepat sembuh dan terjaga kebersihannya.
Melakukan Perawatan Pasca Sunat
Untuk mempercepat penyembuhan luka pasca sunat, berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan:
- Minum obat Analgesik Secara Teratur. Pasca melakukan proses khitan sebaiknya minumlah obat analgesik (penghilang nyeri) yang diberikan oleh dokter untuk menghindarkan rasa sakit setelah obat anestesi lokal yang disuntikkan habis diserap tubuh. Lakukan hal ini secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter yang melakukan khitan atau sunat, umumnya selama 5 sampai 10 hari, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka. Umumnya obat anestesi mampu bertahan antara satu jam sampai satu setengah jam setelah disuntikkan. Diharapkan setelah obat bius tersebut habis masa kerjanya maka dapat tergantikan dengan obat Analgesik.
- Menjaga Area disekitar Alat Vital Tetap Bersih dan Kering. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan luka terinfeksi oleh bakteri atau kuman, karena tempat yang kotor dan lembab merupakan tempat yang sangat baik untuk perkembangan bakteri atau kuman. Usahakan celana yang digunakan anak lebih longgar untuk menghindari gesekan. Apabila sudah kencing, bersihkan ujung lubang kencing secukupnya secara perlahan, usahakan jangan mengenai luka khitan. Biasanya bercak-bercak darah bekas khitan juga akan menumpuk dan tampak seperti “borok” yang dapat mengganggu kesehatan. Jadi, sering-seringlah membersihkan penis setelah disunat. Caranya adalah dengan mengoleskan minyak habbatussauda (jinten hitam) dua kali sehari sehabis mandi. Juga gunakan iodine atau rivanol untuk membersihkan luka menurut pengalaman kami kurang memuaskan hasilnya. Jika sudah lebih dari 3 hari maka bekas luka khitan boleh dibersihkan dengan air hangat. Caranya masukkan kassa steril ke dalam air hangat lalu peraslah dan bersihkan secara perlahan “bekas darah” tersebut sampai terlepas.
- Jangan Panik Apabila Terjadi Bengkak pada Alat Vital. Umumnya orangtua yang mengkhitan atau menyunat anak akan merasa terkejut dan panik karena penis anak mengalami bengkak (oedem). Sebenarnya hal ini termasuk wajar karena bekas suntikan obat anestesi/bius di pangkal penis (terutama bagian atas) terkadang dapat menimbulkan bengkak yang sebenarnya akan diserap sendiri oleh tubuh dan kempes dalam waktu 1-2 minggu. Jika dirasakan mengganggu boleh dibantu dengan cara mengkompresnya selama 5-10 menit dengan kassa yang dicelupkan air hangat, dapat dilakukan 2 kali dalam sehari. Perlakuan ini bisa dilakukan mulai 2 hari setelah berkhitan dan usahakan air tersebut tidak mengenai lukanya.
- Makan Secara Teratur. Tidak ada pantangan mengkonsumsi makanan tertentu yang khusus untuk pasien sunat atau khitan. Ikan, telur dan daging tidak dilarang untuk dikonsumsi karena hal tersebut hanyalah MITOS yang salah dan banyak berkembang di masyarakat. Karena sebenarnya kandungan vitamin dan protein yang ada dalam makanan tersebut diperlukan tubuh untuk membantu proses penyembuhan luka khitan agar lebih cepat kering. Ikan, telur dan daging hanyalah pantangan bagi mereka yang memang memiliki riwayat ALERGI terhadap makanan tersebut, dengan ciri setiap kali orang tersebut mengkonsumsi makanan tersebut maka menyebabkan reaksi alergi (gatal, bentol, dan lain-lain) dan hal tersebut sudah berlangsung lama semenjak lahir/kecil dan bukan pada saat proses khitan saja. Adapun pedas, mie dan minuman bersoda atau softdrink sebaiknya memang dihindari karena dapat mengganggu kesehatan secara umum, misalnya menimbulkan gangguan pencernaan atau radang tenggorokan yang dapat menurunkan kesehatan pasien secara umum. Hal tersebut akan menghambat proses penyembuhan luka khitan karena konsentrasi kekebalan tubuh jadi terpecah untuk menyembuhkan luka sekaligus mengobati masalah kesehatan yang lain. Jadi ada baiknya selama masa penyembuhan khitan kita tidak memakan makanan yang bisa merugikan kesehatan kita.
- Jangan Takut atau Khawatir Secara Berlebihan. Orang yang terlalu khawatir atau takut cenderung terhadap luka khitan akan menggunakan berbagai obat ataupun salep secara berlebihan. Hal ini justru sangat tidak dianjurkan karena bisa menjadi kotoran yang berdampak pada infeksi bila tidak rajin dibersihkan. Selama 4-5 hari setelah khitan sebaiknya mandi dengan cara dilap tubuhnya. Setelah waktu itu jika luka khitan sudah kering maka diperbolehkan mandi dengan air seperti biasanya. Berbagai cara sunat modern yang dilakukan sekarang untuk proses khitan seperti sunat laser (electric cauter) ternyata bisa berakibat buruk pada luka yang tidak menutup sempurna. Sampai sekarang proses khitan metode konvensional yang klasik cukup baik disamping juga sunat klamp.
- Jangan Melakukan Aktifitas yang Berlebihan. Perbanyak istirahat untuk beberapa hari pasca melakukan proses khitan atau sunat sangat dianjurkan untuk menghindari bengkak (oedem) yang berlebihan. Diperbolehkan berjalan dengan catatan hanya seperlunya saja (kecuali sunat klamp). Yang penting jangan melakukan aktifitas yang berlebihan seperti melompat-lompat atau berlari-lari. Hubungan seksual juga sebaiknya ditahan sampai penisnya sembuh total. Jadi, buat Kamu yang melakukan khitan di usia dewasa maka harus “puasa” dulu selama satu setengah bulan.