Selain sendi, bagian tubuh yang sering megalami perdarahan pada penderita hemofilia adalah otot. Perdarahan dapat terjadi pada satu atau beberapa otot sekaligus, terutama setelah terjadinya trauma atau regangan. Hal lain yang dapat menyebabkan perdarahan otot adalah pemberian suntikan intramuskular (di dalam otot). Oleh karena itu, pada mereka yang dengan hemofilia, semua suntikan sebaiknya diberikan secara subkutan).
LAYANAN RUMAH SUNAT DR MAHDIAN :
Call Center : 021-8242-0020
Whatsapp Chat :
Pendaftaran Online :
Perdarahan otot dapat menyebabkan hilangnya darah dalam jumlah banyak dan berbahaya jika tidak ditangani secara serius. Misalnya perdarahan otot di daerah leher, dapat menyebabkan pembengkakan yang menutup jalan napas. Darah yang berkumpul di dalam otot dapat tidak disadari oleh penderitanya jika terjadi pada otot besar, karena dapat menampung darah dalam jumlah besar sebelum akhirnya mengalami pembengkakan. Misalnya pada otot paha, perut, pinggul, dan punggung. Menumpuknya darah dalam otot dapat menyebabkan timbulnya sindroma kompartemen, yaitu penekanan pada saraf dan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan kecacatan permanen pada pasien.
Perdarahan pada otot ditandai oleh adanya rasa hangat pada otot dibanding daerah lain, pembengkakan otot dan pembuluh darah tampak melebar, kemerahan atau kebiruan, kulit yang tegang pada daerah penumpukan darah, gangguan menekuk ataupun meluruskan otot, nyeri tajam yang berat (adanya penekanan saraf), rasa baal/ kebal atau kesemutan. Pada anak dapat terlihat takut bergerak dan lebih memilih merangkak daripada berjalan. Sementara pada anak yang lebih besar dapat mengeluhkan ototnya seperti tertarik. Otot yang sering mengalami perdarahan antara lain lengan atas dan bawah, paha, betis, bokong, dan daerah pangkal paha. Jika ada tanda-tanda ini, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit.
Agar perdarahan dapat berhenti, diperlukan pembentukan bekuan darah. Pada luka terbuka dengan darah mengalir, langkah pertama adalah dengan menekan luka secara langsung menggunakan kain kassa atau kain bersih. Jika terdapat sarung tangan, penolong harus menggunakan sarung tangan. Namun jika tidak ada, orang yang mengalami perdarahan yang menekan. Pada luka kecil atau lecet, luka dibersihkan dengan air bersih, kemudian diberikan krim pertolongan pertama dan ditutup dengan plester. Ganti plester setiap hari atau setiap kali plester basah. Jika tidak yakin, orang tersebut dapat dibawa ke dokter untuk memastikan perlu tidaknya penjahitan luka. Pada luka besar seperti tertusuk, robek, ada kulit yang hilang dan berdarah, sebaiknya jangan dicuci dan segera dibawa ke dokter sambil dilakukan penekanan terhadap luka.
Pada penderita hemofilia, perdarahan harus segera ditangani guna penyembuhan yang lebih cepat dan mencegah kerusakan jangka panjang. Pertolongan pertama pada perdarahan pada sendi dan otot dikenal dengan singkatan R.I.C.E.
Rest: Istirahatkan tangan atau kaki yang terluka di atas bantal atau sangga menggunakan sling atau perban. Sendi yang mengalami perdarahn tidak boleh digerakkan.
Ice: Gunakan es yang dibungkus dengan handuk lembab untuk mengompres luka selama 5 menit setiap 10 menit sampai sendi tidak lagi teraba hangat. Ini dapat membantu mengurangi nyeri dan perdarahan.
Compression: Penekanan menggunakan perban elastis atau stocking elastis dapat membantu mengurangi perdarahan dan menyangga sendi. Hati-hati pada perdarahan otot yang dicurigai telah mengganggu atau menekan saraf.
Elevation: Angkat daerah yang terluka di atas jantung untuk memperlambat aliran darah di daerah yang berdarah.