Kanker serviks merupakan masalah kesehatan yang ditakuti oleh para perempuan karena ternyata dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 530 ribu kasus kanker serviks di seluruh dunia.
Lebih dari 270 ribu perempuan meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Angka kematian mencapai lebih dari 85% yang terjadi di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Di Indonesia, penyakit ini menduduki urutan kedua dari 10 jenis kanker berdasarkan data dari Patologi Anatomi tahun 2010 dengan insidens sebesar 12,7%. Menurut perkiraan Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, jumlah perempuan penderita baru kanker ini berkisar antara 90-100 kasus per 100.000 penduduk.
Pemahaman mengenai penyakit ini sangatlah penting untuk mencegah meningkatnya angka kematian. Bagi perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual perlu melakukan vaksinasi kanker serviks. Sementara bagi mereka yang aktif secara seksual dan berusia antara 30-45 tahun ke atas, disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan kanker ini secara berkala.
Apa Itu Kanker Serviks?
Serviks merupakan bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina, serviks juga dikenal dengan istilah leher rahim. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel serviks tumbuh secara tidak normal dan menyerang jaringan dan organ tubuh lainnya.
Apa Penyebabnya?
Kebanyakan disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus yang ditularkan via kontak seksual. Ada lebih dari 100 jenis HPV, namun hanya dua jenis yang diketahui bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kanker serviks, yaitu jenis HPV 16 dan HPV 18.
Menggunakan kondom saat berhubungan seksual merupakan salah satu proteksi terhadap penularan HPV. Namun, kondom tidak selalu dapat memberikan perlindungan sepenuhnya. Pemberian vaksin HPV dianjurkan untuk membantu mencegah penularan HPV. Namun, dari beberapa hasil penelitian, sunat dapat memberi proteksi terhadap penularan virus ini.
Sunat Mencegah HPV Penyebab Kanker Serviks
Penelitian X Castelsague (2008) yang menelaah beberapa penelitian di lima negara menunjukkan, sekitar 20% laki-laki yang tidak disunat ‘membawa’ virus HPV.
Human Papilloma Virus (HPV) diperkirakan bertanggung jawab terhadap 99% kasus kanker serviks. Para peneliti memperkirakan risiko perempuan menderita penyakit ini menurun hingga 58% jika pasangannya telah disunat.