HINGGA usia 14 tahun, Hendra belum juga disunat. Setiap kali orangtuanya menyarankan dia untuk disunat seperti anak-anak lainnya, ia selalu menolak dengan alasan takut disuntik.
Berbagai cara sudah dilakukan orangtuanya untuk membujuk Hendra. Bahkan mereka menjanjikan liburan ke luar negeri. Tapi rayuan itu tetap ditampiknya. “Nggak ah.. jangan sekarang ya.. takut disuntik,” jawabnya berulang kali.
Ketakutan akan jarum suntik bukan hanya dialami Hendra. The American Psychiatric Association menyebutkan, fobia terhadap jarum suntik terjadi pada sekitar 10% populasi dunia. Hal itu kerap menjadi kendala ketika seseorang harus menjalani prosedur medis yang melibatkan penyuntikan. Termasuk menjalani sunat atau sirkumsisi. Mengingat, penyunatan harus didahului proses pembiusan atau anestesi. Jarum suntik jamak digunakan untuk proses tersebut.
“Bayangan rasa nyeri ketika jarum menembus kulit, menjadi salah satu keluhan utama anak-anak yang fobia jarum suntik saat mau disunat,” ujar psikolog anak Firesta Farizal pada diskusi bertajuk Revolusi Sirkumsisi tanpa Jarum Suntik yang digelar oleh Rumah Sunatan di Jakarta, November lalu.
Namun, kini ada teknologi baru untuk anestesi yakni needle free injection alias suntikan tanpa jarum. Jaringan klinik sunat Rumah Sunatan menjadi pihak yang cukup gencar memublikasikan teknik tersebut.
Pendiri Rumah Sunatan dr Mahdian Nur Nasution SpBS berharap dengan menghilangkan jarum suntik serta penggunaan teknologi sirkumsisi modern Mahdian Klem yang dilakukan tanpa pisau bedah, anak-anak akan lebih nyaman karena bebas nyeri saat sunat.
“Dengan teknologi ini needle free injection ini, waktu capai analgesia (pembiusan) lebih cepat tanpa menimbulkan cedera jaringan dan tanpa rasa sakit,” kata Mahdian.
Ia menjelaskan, teknik needle free injection memanfaatkan energi pendorong yang kuat dari pegas, gas, atau elektromagnetik dengan tujuan menghantarkan preparat obat berbentuk cair untuk menembus kulit. Dengan teknologi itu, cairan obat, termasuk obat bius, dapat dihantarkan hingga mencapai subkutan dan kulit (intradermal) serta jaringan otot (intramuskular), sesuai target yang diinginkan.
Profesional
Dengan metode itu, tingkat kenyamanan proses sunat pada anak atau dewasa menjadi lebih baik. Teknologi needle free injection juga digunakan saat melepas klem di akhir proses sirkumsisi. Perpaduan keduanya membuat sunat bebas nyeri, anak dapat langsung beraktivitas, proses penyembuhan cepat, tanpa jahitan, dengan hasil estetik pascasunat yang indah.
“Revolusi teknologi sunat ini bisa didapatkan di seluruh jaringan klinik Rumah Sunatan,” imbuh Kepala Divisi Operasional Rumah Sunatan, Achmad Syarif Kurniawan.
Dengan jaringan klinik yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia, layanan emergency 24 jam, dan dokter yang berpengalaman, Rumah Sunatan menjadi klinik sunat profesional di Indonesia.
“Di Rumah Sunatan, orangtua bisa mendaftarkan buah hatinya, melalui website http://rumahsunatan.com, atau di nomor telepon jaringan klinik Rumah Sunatan yang terdekat dari rumah. Bisa juga mencari informasi lebih dulu di nomor hotline kami 021-82420020,” terang Syarif.