Proses anestesi atau pembiusan dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan, salah satunya adalah proses sirkumsisi atau sunat. Proses pembiusan dilakukan dengan memasukkan obat melalui jarum suntik ke dalam jaringan tubuh. Namun, pemberian obat ke dalam jaringan tubuh menggunakan jarum suntik, menemui berbagai masalah, antara lain:
- Needle Phobia atau fobia jarum ini dialami oleh 10% dari populasi.
- Expose of Infection atau ketakutan pasien di mana mereka berpikir bahwa jarum suntik yang digunakan di daur ulang atau digunakan kembali, sehingga pasien merasa akan terkena paparan infeksi.
- Risk of Accident ketakutan ketika dilakukan injeksi melakukan kesalahan.
- Environment Problem pencemaran lingkungan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai.
Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, dilakukanlah pengembangan alat injeksi agar masalah-masalah tersebut tidak terjadi lagi. Maka ditemukanlah teknologi needle-free injection yang berasal dari Korea Selatan sebagai pengganti jarum suntik. Teknologi needle-free injection ini digunakan sebagai salat satu metode sunat modern.
Needle-free injection
Needle-free injection ini adalah metode sunat dengan alat bernama comfort in yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu, alat semprot cairan anastesi yang terbuat dari kaca dengan ukuran, injektor, dan pompa injektor. Injektor yang menggunakan tenaga pegas yang dapat disesuaikan dengan kekuatan penetrasi ke kulit sesuai kebutuhan.
Menurut dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, melalui bantuan pompa injektor alat penyemprot yang berisi cairan anestesi akan diberikan tekanan sehingga akhirnya cairan anastesi ini akan lebih mudah diserap dan menyebar lebih baik dibandingkan dengan sunat memakai jarum suntik konvensional. Selain itu dengan menggunakan needle-free injection waktu capai analgesia pasien sunat akan menjadi lebih cepat, tanpa menimbulkan cidera jaringan dan tanpa rasa sakit.
Pada tahun 2009, dilakukan peneltian mengenai efektivitas needle-free injection dalam prosedur anestesi sirkumsisi di Cina. Penelitian ini melibatkan 60 pria dewasa dan telah dipublikasikan di Journal of Urology pada September 2010.
Pada semua partisipan dilakukan prosedur disinfeksi menggunakan 0,05 persen klorheksidin di sekitar penis, pinggang sebagian perut hingga paha. Lidocaine diaplikasikan pada alat dan dihantarkan di beberapa lokasi penis, baik di pangkal maupun ujung dengan dosis 0,1 ml. Dalam penelitiannya ini untuk mencapai manfaat analgesia obat, hanya membutuhkan waktu 45 detik setelah injeksi diberikan. Sebanyak 85 persen partisipan merasa puas dengan teknologi needle-free injection ini, tanpa membutuhkan anastesi tambahan dalam menghilangkan nyeri saat sirkumsisi.
Rumah Sunat dr. Mahdian menawarkan metode sunat tanpa memakai jarum suntik. Teknologi needle-free injection yang dipakai di Rumah Sunat dr.Mahdian berasal dari Korea. Penggunaan tekonologi ini berguna untuk membuat anak tidak takut dan juga bisa menghindari reaksi kulit pasca penyuntikan, seperti kulit menjadi biru, bengkak, atau menimbulkan rasa nyeri.