The Centers for Disease Control and Prevention atau yang biasa disebut CDC merilis pendapat mereka tentang sunat penting bagi anak dan pria dewasa, dilansir dari situs Today, CDC bahkan mengeluarkan pedoman khusus tentang sunat dan menyarankan kepada asuransi kesehatan di Amerika untuk meng-cover prosedur sunat.
Source : aphl.smugmug.com
Bagaimana Pendapat Para Dokter Tentang Sunat?
CDC memang tidak mengharuskan warga Amerika untuk melakukan prosedur sunat, dr. Jonathan Mermin berpendapat bahwa tindakan sunat merupakan hal yang pribadi dan berkaitan erat dengan agama dan kebudayaan, tetapi ia mengimbuh, “Bukti ilmiah menyatakan bahwa sunat lebih banyak membawa manfaat ketimbang risiko.”
dr. Jonathan Mermin sendiri telah lama mengawasi program penanggulangan HIV/AIDS dan penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual. Ini adalah pedoman resmi pertama yang dikeluarkan prihal prosedur sunat, prosedur ini meliputi pemotongan kulup penis.
CDC mengatakan bakteri bisa tumbuh subur dibalik lapisan kulup penis, secara resmi CDC pun berpendapat prosedur sunat dapat megurangi risiko penyakit yang menular dari hubungan seksual, kanker penis, dan infeksi sistem kantung kemih.
CDC mengabiskan waktu tujuh tahun untuk meyusun pedoman sunat ini, ketika rentetan studi di Afrika mengindikasikan prosedur sunat dapat mengurangi penyebaran virus HIV/AIDS.
“Manfaat sunat pada pria semakin jelas terbukti satu dekade belakangan.” Ujar dr. Aaron Tobian dari Johns Hopkins University yang juga salah satu dokter yang terlibat dalam studi di Afrika.
“Tapi pedoman tentang prosedur sunat di Amerika memang penting mengingat terjadi penurunan prosedur sunat pada anak.” Ia menambahkan.
Keputusan CDC untuk merilis pedoman tentang prosedur sunat bukannya tidak mengalami kendala, keputusan ini diprediksi akan mendapat penolakan dari kelompok yang tidak meyetujui prosedur sunat diterapkan di Amerika.
“Ini adalah isu yang krusial untuk mereka (para penolak prosedur sunat), dan mereka akan tetap mengatakan sunat itu adalah prosedur yang salah.” Kata dr. Douglas Diekema, pada tahun 2012 dr. Douglas Diekema mengupayakan isu kebijakan sunat di Amerika Serikat.
Beberapa fakta ilmiah tentang sunat
CDC mengungkapkan fakta tentang sunat yang sudah terbukti secara ilmiah. Pertama, sunat mengurangi kemungkinan pria menularkan HIV/AIDS ke pasangan sebesar 50-60 persen. Kedua, megnurangi risiko terjangkit herpes, dan penyebaran human papilloma virus sebesar 305 atau lebih. Ketiga, menghindarkan bayi dari infeksi sistem kantung kemih dan juga kanker penis pada pria dewasa.
Selain itu, penelitian pun membuktikan bahwa pria yang disunat memiliki risiko yang lebih kecil untuk menularkan virus HIV/AIDS ke pasangan.
Tidak ada lagi alasan untuk tidak menerapkan prosedur sunat demi kesehatan karena sunat bukan lagi dilakukan demi kepentingan ajaran agama atau budaya, tetapi sunat menjadi sangat penting bagi kesehatan pria dan dewasa dan anak.