Merk dan jenis mesin cuci darah ada bermacam-macam, namun cara kerjanya hampir sama. Mesin pencuci atau dialyzer memiliki dua rongga, satu untuk darah dan satu untuk cairan khusus dialisis (dialisat). Masing-masing rongga dipisahkan oleh membran yang sangat tipis. Darah dan cairan dialisis akan disaring melalui membran tersebut.
Sebelum cuci darah dilakukan, dokter akan membuat akses cuci darah, yaitu daerah di mana darah akan masuk dan keluar selama cuci darah berlangsung. Karena dilakukan melalui operasi kecil, maka pembuatan akses untuk kasus gagal ginjal kronik harus dilakukan beberapa minggu sampai bulan sebelum cuci darah dapat mulai dilakukan. Jenis akses ada beberapa macam, bergantung pada seberapa cepat pencucian darah perlu dilakukan. Di antaranya adalah:
- Arteriovenous fistula. Dibuat dengan menghubungkan salah satu pembuluh nadi dengan pembuluh balik pada lengan bawah. Akses jenis ini dapat digunakan berulangkali, namun memerlukan waktu beberapa bulan sebelum dapat digunakan. Ini merupakan akses yang paling efektif dan tahan lama.
- Arteriovenous graft. Akses dibuat dengan memasang selang sintetis di bawah kulit pada lengan bawah. Selang berfungsi sebagai pembuluh balik dan dapat digunakan berulangkali. Ia dapat digunakan dalam 1 minggu setelah dipasang. Namun, graft seringkali tersumbat atau menimbulkan infeksi sehingga perlu diganti.
- Kateter vena sentral. Selang atau kateter yang dipasang sementara waktu jika cuci darah perlu segera dilakukan. Kateter biasanya dipasang pada pembuluh balik di leher, dada, atau pangkal paha. Karena mudah tersumbat dan terinfeksi, akses ini tidak dapat digunakan jangka panjang.
Sesaat sebelum cuci darah dimulai, akan dilakukan pemeriksaan berat badan, tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh. Daerah akses dialisis akan dibersihkan. Selama cuci darah berlangsung, dua buah jarum akan disisipkan pada lengan melalui akses dan diplester agar tidak berpindah posisi. Masing-masing jarum tersambung dengan selang yang dihubungkan ke mesin dialyzer. Mesin cuci darah akan menyaring darah perlahan-lahan, untuk menarik “sampah”, racun, dan cairan berlebih dari darah ke dalam cairan dialisat. Darah yang telah disaring kemudian masuk kembali melalui selang yang lain.
Prosedur dapat dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring, sambil menonton televisi, membaca, atau tidur. Proses pencucian darah tidak menimbulkan sakit, meski kadang timbul mual atau rasa kurang nyaman di perut. Selama proses cuci darah berlangsung, tekanan darah dan detak jantung dapat terpengaruh, sehingga perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan.
Setelah selesai, jarum akan dilepas dari akses dan dilakukan penekanan pada daerah tersebut agar tidak berdarah. Berat badan akan ditimbang kembali dan Anda dapat pulang. Anda dapat beraktivitas seperti biasa, namun dengan memperhatikan asupan makanan dan obat. Ini penting untuk keberhasilan terapi dan akan mempengaruhi efektivitas cuci darah. Perhatikan asupan cairan, protein, natrium, kalium dan fosfor dalam makanan. Konsultasi dengan ahli nutrisi mungkin diperlukan. Obat diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mencegah pembekuan darah, mencegah anemia, dan menjaga tekanan darah.