Pemeriksaan echokardiografi sering disebut juga dengan “echo”. Alat mengeluarkan gelombang suara yang akan dipantulkan oleh jantung, sehingga menghasilkan gambaran jantung secara real time. Sama seperti EKG, Echo tidak memerlukan rawat inap, tidak menyakitkan, dan aman. Pemeriksaan ini sangat akurat untuk melihat ketebalan otot jantung dan seberapa baik jantung dapat bekerja, terutama jika dilakukan oleh dokter ahli jantung terlatih.
Cara kerja echocardiogram hampir sama seperti kapal selam. Ia menghantarkan gelombang suara berfrekuensi sangat tinggi (ultra-high sound wave) ke jantung, yang akan dipantulkan kembali ditangkap oleh transducer. Suara yang memantul diproses oleh komputer, sehingga menghasilkan gambar dua dimensi dari jantung yang sedang berdetak dan terlihat pada sebuah layar televisi. Dengan demikian, anda dan pemeriksa dapat melihat bagian-bagian jantung yang ingin diperiksa.
Pemeriksaan echocardiogram hampir sama seperti USG. Pasien cukup berbaring dan pemeriksa akan menggerakkan transducer pada permukaan dada. Pasien juga mungkin diminta untuk berbaring miring pada satu sisi atau menahan napas selama beberapa detik. Echokardiogram dapat dilakukan dengan posisi istirahat atau dengan olahraga, untuk mencari adanya penurunan fungsi jantung saat berolahraga. Lama pemeriksaan bervariasi sekitar 30 sampai 60 menit.
Terkadang pemeriksaan perlu dilakukan lebih dekat ke jantung agar gambar yang dihasilkan lebih jelas. Untuk itu dapat dilakukan pemeriksaan khusus yang disebut echokardiografi transesofageal. Pada pemeriksaan ini, transduser dimasukkan ke dalam kerongkongan sambil ditelan. Selain itu, selama pemeriksaan dapat digunakan mikrofon untuk mengukur kecepatan aliran darah di dalam jantung. Ini bermanfaat untuk menilai fungsi katup jantung.
Echocardiografi bermanfaat untuk menilai ukuran dan bentuk jantung, kerja jantung, mendeteksi kelemahan atau gangguan pada otot jantung, gangguan katup jantung, dan bekuan darah. Ini terutama pada mereka yang mengalami serangan jantung, penyakit jantung bawaan, dan gangguan pada katup jantung. Pemeriksaan ini dapat menilai fungsi jantung secara keseluruhan.
Kelemahannya adalah echo tidak dapat menggambarkan keadaan di dalam arteri koroner, dan tidak dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner. Fungsi echo dalam menilai fungsi otot jantung juga tidak seakurat MUGA scan. Selain itu, pemeriksaan dapat terganggu jika dinding dada pasien tebal atau adanya emfisema sehingga menghalangi penglihatan.
Excercise Stress Test atau Treadmill
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat jantung menghadapi beban kerja. Saat berolahraga, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen, sehingga jantung harus memompa lebih banyak darah. Pemeriksaan ini dapat mengetahui jika suplai darah di pembuluh darah jantung berkurang.
Mula-mula, sejumlah alat direkatkan pada dada untuk memonitor jantung. Kemudian anda diminta berjalan perlahan di treadmill. Kecepatan treadmill akan ditingkatkan secara perlahan dan kemiringannya ditingkatkan seolah sedang mendaki bukit. Selama pemeriksaan dilakukan, detak dan irama jantung, pernapasan, tekanan darah, dan tingkat kelelahan terus dimonitor. Kecepatan dipertahankan selama mungkin, dan anda dapat berhenti kapanpun jika diperlukan. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan jantung dan tekanan darah dalam posisi duduk atau berbaring.
Tes treadmill terutama bermanfaat dalam mendiagnosis penyakit jantung koroner dan menentukan tingkat olahraga yang aman bagi penderita penyakit jantung. Ia juga bermanfaat untuk menilai keberhasilan prosedur operasi pada penderita jantung koroner dan memprediksi risiko timbulnya serangan jantung.
Pemeriksaan tidak menimbulkan rasa sakit, meski mungkin dapat menimbulkan rasa lelah. Meski demikian, selama pemeriksaan pasien harus diawasi oleh ahli untuk berjaga-jaga ada yang terjadi selama prosedur berlangsung.