JawaPos.com – Khitan atau sunat umumnya dilakukan di masyarakat saat anak sudah beranjak di atas usia balita menuju usia Sekolah Dasar (SD). Ada juga anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang baru dikhitan. Lalu sebenarnya usia berapa anak ideal dan boleh dikhitan?
Pakar Sunat dan Pendiri Rumah Sunatan, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, mengatakan usia sunat paling baik ketika anak belum tengkurap. Yaitu ketika anak masih berusia kurang dari 6 bulan bayi.
“Alasannya, karena fimosis atau penyempitan di bagian ujung kemaluan. Empat dari sepuluh anak laki-laki lahir mengalami fimosis,” jelas Mahdian, Selasa (13/12).
Mahdian menambahkan hal itu menyebabkan risiko infeksi sehingga harus disunat. Angka fimosis cukup tinggi.
Lalu pada saat usia 0-6 bulan jika terjadi luka akan sangat cepat sembuh. Pada saat bayi, berat lahir umumnya yaitu 3 kilogram. Dalam waktu 2 bulan, berat badan bayi bisa naik dua kali lipat.
“Jumlah sel pun naik 2x lipat dari lahir. Ketika timbuhnya sel paling cepat, massa penyembuhan luka pada bayi juga cepat,” katanya.
Alasan lain, faktor trauma psikis. Anak bayi lebih baik saat disunat karena belum mengerti rasa sakit dibanding sudah besar. Mereka akan terhindar dari trauma psikis.
“Dibanding sunat usia SD pasti semua ingat. Dan ternyata tanpa disadari kalau disunat itu kemauan orang tua, itu berdampak trauma psikis. Ada bapak yang antarkan anak bahkan pingsan ingat dulu waktu disunat,” tutur Mahdian tertawa.
Alasan lainnya, saat bayi belum tengkurap, risiko luka tergesek akan lebih kecil. “Sunat itu harus membuat anak dalam kondisi happy,” tegasnya.
http://www.jawapos.com/read/2016/12/14/70654/ini-usia-ideal-pria-mulai-dikhitan/2