Banyak laki-laki dewasa takut sunat. Mereka khawatir kalau mereka disunat, akan memengaruhi fungsi seksualnya. Maklum, yang disunat adalah organ seksual yang vital bagi laki-laki. Yaitu kulit yang menutupi ujung penis atau kulup, sehingga ujung penis terlalu terbuka baik dalam keadaan normal atau pada saat ereksi.
Sunat tak hanya penting bagi anak kecil, tetapi juga pada orang dewasa. Pada laki-laki dewasa, peranan sunat lebih kentara pada kinerja seksualnya. Menurut penelitian yang dilakukan Profesor Temucin Senkul MD, urolog pada Rumah Sakit Pelatihan GATA Haydarpasa di Istanbul, Turki, sunat dapat memperlambat masa ejakulasi daripada orang yang tidak disunat. Hasil studinya itu dimuat dalam Jurnal Adult Urology.
Sunat Dewasa
Menurut Senkul, sunat dapat dipandang sebagai keuntungan daripada komplikasi,” kata Sunat tak hanya kewajiban bagi umat Islam di seluruh dunia. Bangsa Yahudi juga mengharuskan warganya untuk disunat. Karena manfaatnya lebih besar, banyak warga Amerika Serikat yang didominasi pemeluk agama Kristen Katolik dan Protestan, juga mempraktekkan sunat ini. Di negeri Paman Sam, 77% anak laki-laki disunat, menurut para peneliti.
Dalam studi tersebut, Senkul meneliti 42 laki-laki – semuanya berusia sekitar 22 tahun – yang belum disunat. Semua laki-laki tadi mempunyai kecenderungan heteroseksual (melakukan hubungan intim dengan perempuan saja) dan aktif secara seksual, dan tidak ada yang menggunakan obat atau perangkat untuk merangsang ereksi.
Sebelum sunat, dokter mengevaluasi kinerja seksual mereka dengan bertanya tentang dorongan seks, ereksi, ejakulasi, masalah, dan kepuasan keseluruhan. Para pria juga diminta untuk mencatat berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk mencapai ejakulasi – setidaknya dalam tiga hubungan seksual.
Dua belas minggu setelah operasi sunat, para laki-laki yang menjadi relawan sunat ini kembali diberikan pertanyaan oleh peneliti mengenai kehidupan seks mereka. Mereka melaporkan berapa lama waktu mereka sebelum mencapai ejakulasi.
Walhasil, semuanya mengaku sunatnya berjalan lancar dan singkat. Sedangkan soal ejakulasi, mereka mengaku puasa karena bisa ereksi lebih lama sebelum terjadi ejakulasi setelah mereka sunat. Senkul mengatakan bahwa dirinya yakin kalau sunat pada orang dewasa tidak memengaruhi fungsi seksual.
Tentu saja hasil riset Sengkul mengundang reaksi sejumlah urolog, salah satunya Profesor Chad Ritenour MD, uroloh pada Fakultas Kedokteran Universitas Emory, Atlanta, Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa hasil penelitian Senkul bisa membuat orang dewasa yang ingin disunat. Kebanyakan pasien dewasa cukup termotivasi untuk disunat agar ejakulasinya berubah. Namun demikian, Ritenour mengingatkan agar sunat jangan dianggap sebagai “obat” ejakulasi dini.
Ritenour berpendapat bahwa sunat memiliki manfaat bagi kesehatan laki-laki dewasa. Laki-laki yang tidak sunat berpotensi terkena penyakit infeksi kronis pada penisnya yang berpeluang terkena kanker penis di kemudian hari.
Tentang Rumah Sunat dr. Mahdian
Rumah Sunat dr. Mahdian meluncurkan layanan Sunat Dewasa agar dapat membantu para pria dewasa yang ingin bersunat dengan nyaman dan aman. Rumah Sunat dr. Mahdian menyediakan tenaga medis berupa dokter dan perawat yang sudah profesional dalam menangani pasien luar negeri, pasien sunat dewasa yang ditangani oleh Rumah Sunatan berasal dari dalam mau pun luar negeri.
Rumah Sunat dr. Mahdian menghormati privasi pasien sunat dewasa dengan memisahkan ruang tindakan pasien pria dewasa dengan anak-anak, tidak hanya itu, Rumah Sunatan juga memberikan kesempatan pasien untuk berkonsultasi terlebih dahulu prihal prosedur yang akan mereka jalani. Selain berkonsultasi, Rumah Sunat dr. Mahdian juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium sebelum tindakan untuk memastikan pasien dalam kondisi yang baik ketika melakukan prosedur sunat.
Pelayanan Sunat Dewasa ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para pria dewasa yang ingin meningkatkan mutu kesehatan mereka dengan bersunat.