Teknologi belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat cepat yang juga memberikan perubahan ke beberapa bidang. Dan yang sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini adalah teknologi Virtual Reality (VR).
Virtual reality terdiri dari dua kata yaitu virtual dan reality yang berarti maya dan realitas. Virtual reality adalah teknologi yang dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer. Dalam teknisnya, virtual reality digunakan untuk menggambarkan lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan oleh komputer dan dapat berinteraksi dengan seseorang.
Teknologi virtual reality saat ini sudah memasuki bidang medis, arsitektur, penerbangan, hiburan, dan lain-lain. Contoh virtual reality banyak sekali, salah satunya seperti game FPS (First Peson Shooter) yang akan membuat pengguna merasa berada di dalam game tersebut. Selain itu, virtual reality digunakan pada foto dan video 360 derajat yang membuat pengguna merasa berada di tempat tersebut.
Saat ini Klinik Rumah Sunatan, mengaplikasikan teknologi VR di beberapa jaringan kliniknya. Tujuannya adalah meningkatkan kenyamanan pasien sunat. “Seperti kita tahu, anak-anak selalu suka akan hal baru. Setelah sebelumnya kami menggunakan tablet dan ipad untuk mereka yang sunat di klinik kami, sekarang kami memperbaharuinya dengan teknologi VR ini,” jelas Achmad Syarif Kurniawan, selaku Direktur Operasional Rumah Sunatan.
Diharapkan, penggunaan VR saat anak melakukan proses sirkumsisi, anak menjadi lebih nyaman dan terbuai dengan video dan game VR yang ada di dalamnya. Video termasuk pengalaman di luar angkasa, dunia bawah laut, pengalaman naik roller coaster, dan balapan.
Sebuah penelitian belum lama ini dilakukan oleh Prof. Anne Dubin dari Amerika Serikat, dia adalah seorang dokter anak. Penelitian dilakukan oleh Anne pada 40 pasien dengan usia antara 8 hingga 25 tahun, yang akan melakukan prosedur kateterisasi jantung.
Video VR dibuat secara khusus, tentang proses kateterisasi yang akan dilakukan. Ruangan perawatan, ruangan operasi dan prosedur tindakan dibuat semirip mungkin dengan kondisi dilapangan. Hasilnya pada kelompok yang melihat video VR ternyata tingkat kecemasan dan stress menurun secara drastis dibandingkan kelompok yang tidak melihat video VR kateterisasi terlebih dahulu. Didukung dengan pemeriksaan kecemasan yang dilihat dari level hormon kortisol, tekanan darah.