Gemuk dan obesitas. Masih banyak orang yang menganggap dua kondisi ini memiliki makna yang sama. Tapi, nyatanya gemuk dan obesitas berbeda.
Cara Mengetahui Gemuk dan Obesitas
Dalam menentukan apakah Anda mengalami obesitas atau bukan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menetapkan standar pengukuran berat badan manusia atau Body Mass Index (BMI). Penghitungan BMI dilakukan dengan menggunakan rumus tertentu, yaitu:
Kategori Berat Badan
- <18,5 termasuk kategori kurus atau kurang berat badan.
- 18,5 hingga <25 termasuk kategori normal.
- 25 hingga <30 berada pada kategori berat badan berlebih atau gemuk.
- >30 termasuk kategori obesitas.
Kemudian masih terbagi menjadi:
- Obesitas kelas 1: indeks massa tubuh antara 30 hingga <35
- Obesitas kelas 2: indeks massa tubuh antara 35 hingga <40
- Obesitas kelas 3; indeks massa tubuh di atas angka 40. Termasuk ekstrem atau parah.
Apakah BMI Akurat?
Pengukuran yang menghasilkan gemuk dan obesitas biasanya menggunakan BMI. Pada masing-masing individu, cara ini merupakan salah satu alat skrining untuk mendeteksi status gizi. Tetapi tidak dapat mengetahui total jumlah lemak dalam tubuh atau menyatakan status kesehatan seseorang.
Pengukuran gemuk dan obesitas pada anak?
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak memiliki metode pengukuran yang berbeda. Berat badan dan tinggi badannya lalu hasil pengukuran akan di konversikan ke dalam nilai terstandar yang di sebut Zscore. WHO pada tahun 2005 menerbitkan angka baku untuk menginterpretasikan nilai Zscore ini.
baca juga: anak gemuk berisiko alami obesitas saat dewasa
Bahaya gemuk atau obesitas?
Secara keseluruhan, baik gemuk maupun obesitas sama-sama memberikan efek buruk bagi kesehatan Anda, karena keduanya merupakan penanda bahwa Anda mengalami kelebihan lemak. Tetapi jika di hubungkan dengan banyaknya kadar lemak dalam tubuh, maka obesitas sudah pasti lebih berbahaya di bandingkan dengan kegemukan karena lebih tingginya kadar lemak dalam tubuh.
Namun coba perhatikan di mana lemak Anda tersimpan. Meskipun Anda belum termasuk obesitas, tetapi jika lemak Anda banyak terdapat pada perut, maka risiko Anda menderita berbagai jenis penyakit degeneratif menjadi lebih besar. Lemak perut lebih berbahaya jika dibandingkan dengan lemak yang terdapat pada pinggul atau bagian tubuh lainnya.