Bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan khusus di rumah sakit, yaitu di neonatal intensive care unit (NICU) sampai organ-organnya dapat berfungsi dengan sempurna. Ruangan ini dilengkapi dengan perlengkapan dan didukung oleh perawat serta dokter yang terlatih khusus bagi bayi prematur. Bila kesehatan bayi membaik, orang tua dapat menggendong bayi, misalnya dengan menerapkan teknik kangguru.
Jika berat badan telah meningkat secara konstan dan kondisi bayi dalam keadaan sehat serta stabil, bayi prematur dapat pulang. Hal ini ditandai dengan bayi yang dapat bernapas baik tanpa alat bantu napas, dapat mempertahankan suhu tubuh dengan baik, dan dapat minum susu baik ASI atau formula, serta berat badan naik secara bertahap. Sebelum dibawa pulang, orang tua hendaknya memperlajari kondisi bayi, termasuk obat-obatan dan peralatan medis yang diperlukan. Perhatikan jadwal kontrol dan petunjuk kapan bayi harus dibawa ke dokter. Asupan terbaik bagi bayi adalah air susu ibu (ASI), termasuk bagi bayi prematur.
Bayi yang baru keluar dari perawatan di NICU memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi. Untuk itu, pastikan siapapun yang berkunjung untuk mencuci tangan dan sedang dalam keadaan sehat. Orang dewasa dan anak yang sedang sakit, demam, atau terpapar penyakit tidak boleh dekat-dekat dengan bayi. Hal ini juga berlaku bagi orang tuanya.
Waspada Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan bayi, yang dijadikan patokan adalah usia penyesuaiannya. Yang dimaksud dengan usia penyesuaian adalah usia bayi jika dihitung dari tanggal taksiran lahirnya. Ini dapat diperoleh dengan mengurangi usia kronologis dengan jarak berapa minggu prematur dari taksiran lahir. Usia kronologis adalah usia bayi dimulai sejak bayi lahir. Umumnya bayi prematur akan memiliki perkembangan yang sama dengan bayi yang tidak prematur dalam waktu 2-3 tahun. Semakin kecil berat badan bayi, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyusul perkembangan anak seusianya akan lebih lama.
Bayi yang lahir prematur berisiko mengalami keterlambatan perkembangan. Misalnya keterlambatan untuk bisa mengangkat kepala, bicara, berjalan, makan atau mengenakan pakaian sendiri. Untuk itu, orang tua harus selalu memantau perkembangan anaknya. Semakin cepat teridentifikasi dan ditangani, bayi akan mampu mencapai potensi yang lebih baik di kemudian hari. Bila Anda merasa bayi anda mengalami keterlambatan perkembangan, tanyakan pada petugas kesehatan di mana anda dapat memperoleh bantuan.
Selain keterlambatan perkembangan, orang tua juga perlu mewaspadai kemungkinan adanya efek jangka panjang prematuritas pada anaknya. Misalnya gangguan penglihatan atau pendengaran pada anak. Hal ini dapat dideteksi melalui interaksi sehari-hari serta pemeriksaan rutin ke dokter.