Proses penyembuhan luka setiap orang berbeda-beda. Apabila mengalami luka ringan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya jika melakukan perawatan dengan baik. Namun, pada beberapa kasus tertentu, luka bisa sulit sembuh akibat cedera parah atau memiliki riwayat penyakit tertentu.
Setiap orang pasti pernah mengalami luka, baik dalam bentuk goresan, sayatan, tusukan, luka bakar, atau bekas jahitan operasi.
Lamanya proses penyembuhan tergantung pada lokasi, jenis luka, dan tingkat keparahannya.
Tahapan Proses Penyembuhan Luka
Tahap hemostasis
Tahap hemostasis atau tahap pembekuan darah. Pada tahap ini, biasanya darah akan keluar saat kulit tersayat, tergores, atau tertusuk.
Beberapa saat setelah mengalami luka, darah akan menggumpal untuk menutup dan menyembuhkan luka. Serta mencegah tubuh kehilangan darah berlebihan. Gumpalan darah ini kemudian akan berubah menjadi keropeng/ kerak yang mengering pada luka.
Tahap inflamasi
Setelah darah berhenti, pembuluh darah akan melebar untuk mengalirkan darah segar ke area tubuh yang terluka. Darah segar dapat membantu proses penyembuhan luka, inilah alasannya luka menjadi bengkak dan kemerahan selama beberapa saat.
Pada tahap inflamasi atau peradangan ini, sel darah putih akan menghancurkan kuman di area luka yang merupakan proses alami tubuh untuk mencegah infeksi. Sel darah putih mampu memproduksi senyawa kimia yang dapat membantu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Setelahnya, sel-sel kulit baru akan tumbuh dan area luka akan tertutup.
Tahap proliferatif
Tahap selanjutnya adalah pembentukan jaringan parut setelah luka. Pada tahap ini, kolagen mulai tumbuh di dalam luka. Keberadaan kolagen mendorong tepi luka menjadi menyusut dan menutup. Selanjutnya, pembuluh darah kecil atau kapiler terbentuk di luka untuk memberi asupan darah pada kulit yang baru terbentuk.
Tahap pematangan jaringan
Proses pematangan jaringan bisa memakan waktu cukup lama. Setelah jaringan yang rusak benar-benar pulih, kulit akan menjadi sama seperti sebelum mengalami luka. Namun, penampilan bekas luka mungkin akan berbeda dengan kulit normal.
baca juga: 5 Lauk atau Makanan Yang Mempercepat Proses Penyembuhan Luka
Faktor Penyebab Luka Sulit Sembuh
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberpa faktor yang memungkinkan luka menjadi sulit sembuh, di antaranya:
1. Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan luka semakin besar, sehingga membutuhkan waktu lebih lama agar dapat sembuh. Kondisi ini dapat terjadi bila luka tidak dirawat dengan baik.
2. Aliran darah tidak lancar
Darah mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan luka. Apabila aliran darah tidak lancar dapat menghambat proses penyembuhan luka.
3. Usia
Proses penyembuhan luka pada lanjut usia biasanya berlangsung lebih lama. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya aliran darah kurang lancar, berkurangnya jumlah kolagen akibat proses penuaan, atau penyakit kronis, seperti diabetes.
4. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi seperti vitamin A dan C, protein, zinc, serta zat besi, dapat menghambat proses penyembuhan luka.
5. Menderita penyakit tertentu
Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan pembuluh darah dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Ini dikarenakan penyakit tersebut dapat mengganggu kelancaran aliran darah yang berperan penting dalam proses sembuh.
Luka membutuhkan waktu sampai benar-benar pulih. Agar proses penyembuhan luka cepat dan baik, sebaiknya melakukan perawatan luka, istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi. Jika luka Anda tak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.