Sunat pada bayi lelaki telah menjadi diskusi para ahli dan menuai perdebatan orang awam. Jika tidak ada kelainan penis, jarang orang tua yang menyunatkan anak lelakinya sedari bayi. Kecuali, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dari budaya di daerahnya.
Bila kita telaah lebih jauh, khitan bayi lelaki menjauhkan berbagai jenis penyakit kelamin. CEO Rumah Sunatan dr. Mahdian Nur Nasution, SpBs juga pernah menukaskan bahwa sunat paling baik adalah saat bayi.
Serupa dengan lansiran healthychildren.org, sunat bertujuan membersihkan kulit luar bagian depan penis dengan memotongnya. Dengan kegiatan itu, penis jadi rawan untuk menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Inilah manfaat pertama dan paling mendasar dari sunat. Bisa bayangkan bagaimana baiknya jika dari bayi sudah disunat?
Dipublikasikan Daily Mail yang disadur merdeka.com, dijelaskan bagaimana peneliti di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa saat paling aman untuk melakukan khitan ketika bayi. Peneliti di Amerika menemukan bahwa risiko terjadinya komplikasi pada anak laki-laki yang disunat hanya 0,4% ketika mereka masih bayi, yaitu hingga usia satu tahun.
Beberapa penyakit yang mudah timbul jika tidak disunat, antara lain infeksi saluran kemih, bengkak pada daerah penis, bernanah, dan risiko yang paling berbahaya adalah terjadinya kanker penis. Hal ini karena orang tua akan lebih mudah membersihkan ujung penisnya. Lagipula, sunat adalah anjuran dari agama yang pengerjaannya bersifat sunnah muakad bila sebelum baligh.
Intinya khitan atau sirkumsisi itu membuang kulit kulup yang menutupi kepala penis. Perlu diketahui, pada kulit kulup terdapat sekret yang menghasilkan kelenjar. Jika tidak sering dibersihkan, kulit kulup tersebut akan kotor dan dapat mengakibatkan timbulnya penyakit.
Mengapa dianjurkan terbaik saat masih bayi?
Hal ini untuk meminimalisir traumatis ketika anak dewasa. Pun saat bayi, penyembuhan lukanya cenderung lebih cepat karena bayi lebih cepat menyesuaikan keadaan. Namun, butuh kesiapan para orang tua dan lingkungan sekitarnya saat memutuskan mengkhitan anak lelaki sedari bayi.
Tak jarang kita masih terbentur budaya daerah sekitar dalam melakukan tindakan sunat. Padahal, sunat penis saat bayi bentuk investasi masa depannya. Sang anak akan lebih kecil risikonya terkena penyakit seputar penis.