Lansia adalah kelompok masyarakat yang paling sering menjadi korban ketulian. Ketulian pada lansia disebabkan oleh penuaan, dan merupakan jenis ketulian sensorineural. Awalnya, ketulian dapat ditandai dengan kesulitan dalam mendengar kata-kata. Misalnya dapat mendengar suara, namun tidak tahu apa yang dibicarakan. Hal ini terutama terjadi saat berada di tempat yang ramai. Tanda lainnya adalah penderita berbicara dengan suara keras tanpa disadari. Ini dapat disertai dengan tinnitus atau suara berdengung di telinga dan tidak dapat mendengar suara bernada tinggi.
Akibat dari ketulian yang dialaminya, lansia dapat merasa rendah diri, malu, dan kesepian. Ini karena sering keluarganya merasa malu, jengkel karena harus berteriak-teriak atau jika ucapannya salah didengar, serta merasa terganggu dengan suara keras penderita.
Ketulian yang berkaitan dengan proses penuaan tidak dapat disembuhkan, karena disebabkan oleh degenerasi sel-sel sensorik. Namun ini dapat dibantu dengan alat bantu dengar atau alat komunikasi lainnya.
Tips mencegah ketulian
Lebih dari separuh ketulian sebenarnya dapat dicegah, terutama yang bersifat didapat. Berikut beberapa langkah mencegah ketulian:
- Memberikan imunisasi pada anak dan wanita usia subur sebelum hamil
- Pemeriksaan teratur dan pengobatan sifilis serta infeksi lainnya pada wanita hamil
- Menghindari penggunaan obat-obatan yang bersifat ototoksik jika risiko lebih besar dari manfaatnya
- Memeriksakan bayi yang berisiko mengalami ketulian
- Menghindari dan mengurangi paparan suara bising, baik di tempat kerja ataupun saat mendengarkan musik
- Jangan pernah memasukkan apapun ke dalam telinga selain obat dari dokter
Tips untuk keluarga
- Berbicara dengan posisi berhadap-hadapan
- Jangan menutupi wajah dan berdiri di tempat terang saat berbicara
- Jangan berbicara sambil makan
- Bicara dengan lantang, jernih, namun tidak perlu berteriak
- Hindari berbicara di tempat bising, misalnya dengan mematikan televisi terlebih dahulu
- Pegang tangan atau bahu penderita sebelum mengajak berbicara