Gurita Perlukah pada Bayi Baru Lahir

Perdarahan pasca melahirkan dalam masa nifas adalah normal. Namun jika terjadi adanya perdarahan berlebih, bukan disebabkan oleh karena tidak memakai stagen, melainkan karena ada penyebab lain. Misalnya; tertinggalnya sisa ari-ari atau plasenta, kurangnya kontraksi rahim, dan beberapa penyebab lain. Sementara penggunaan stagen yang terlalu ketat malah dapat mengganggu aliran darah ke rahim. Oleh karena itu, jika ingin menggunakan stagen setelah melahirkan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

LAYANAN RUMAH SUNAT DR MAHDIAN :

Call Center : 021-8242-0020

Whatsapp Chat :

Pendaftaran Online :

child-3003289_1920Bagaimana dengan wanita yang melahirkan melalui pembedahan atau sectio caesaria? Untuk kasus seperti ini biasanya tidak dianjurkan untuk mengenakan stagen, dikarenakan dapat menyebabkan luka menjadi lembab dan mengganggu proses penyembuhan. Apalagi jika stagen yang digunakan terlalu ketat dan terbuat dari bahan yang panas. Selain aliran darah menjadi tidak lancar, luka dapat mengalami infeksi, terutama jika stagen atau gurita kotor dan basah terkena keringat.

Penggunaan Gurita pada Bayi Baru Lahir

Tidak hanya ibu, bayi yang baru lahirpun terkadang dipakaikan gurita. Alasannya beragam, mulai dari supaya pusar tidak ‘bodong’, supaya anak tidak masuk angin, atau supaya perutnya tidak buncit. Dari sisi medis penggunaan gurita pada bayi tidak dianjurkan. Terjadinya pusar yang bodong bukan disebabkan karena tidak mengenakan gurita. Selain itu, perut pada bayi memang cenderung besar dan akan mengecil dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Seorang bayi memiliki pernapasan yang berbeda dengan orang dewasa. Pernapasan bayi lebih didominasi oleh pernapasan perut dibanding pernapasan dada. Oleh karena itu, penggunaan gurita dapat mengganggu pernapasan bayi. Bahkan gurita yang terlalu ketat dapat menekan lambung sehingga bayi mudah muntah atau gumoh. Kadang muntah tidak disadari orang tua karena tidak sampai keluar, namun terjadi luka pada kerongkongan bayi akibat refluks atau membaliknya asam lambung ke kerongkongan.

Jika ibu ingin bayi lebih hangat, penggunaan kaus dalam dapat menjadi alternatif. Untuk menjaga pusar selama tali pusar belum puput, gurita dapat dikenakan namun secara longgar, atau cukup ditutup dengan menggunakan kain kassa. Di sisi lain penggunaan gurita juga dapat menyebabkan gangguan pada kulit seperti kemerahan atau gatal, akibat berkumpulnya keringat di daerah perut.