Berbicara mengenai khitan atau sunat merupakan hal yang wajar di negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, salah satunya adalah Indonesia. Kebanyakan anak di Indonesia menjalani sunat ketika memasuki usia 5-7 tahun, namun juga ada yang disunat ketika bayi. Selain alasan untuk menunaikan kewajiban dalam Islam, sunat juga dilakukan dengan alasan kesehatan.
baca juga: MANFAAT SUNAT BAGI KESEHATAN
Mengingat banyak manfaat dari sunat yang telah dibuktikan dengan berbagai penelitian oleh berbagai institusi kesehatan dunia, saat ini praktik sunat semakin umum dilakukan. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk sunat salah satunya adalah klem. Indonesia sendiri, telah memiliki klem yang diciptakan langsung oleh anak bangsa, yaitu dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS.
Sejarah Klem
Klem sudah digunakan sejak 1934 dan saat itu terbuat dari logam. Namun, saat ini semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, metode klem juga mengalami perubahan.
Pada tahun 2001, dr. Harrie Van Baars menciptakan alat sirkumsisi bernama Smart Klamp. Smart klamp merupakan alat sunat tanpa perban dan tanpa jahitan sehingga meminimalkan risiko perdarahan dan bebas penularan penyakit.
Setelah Smart Klamp, klem lain mulai bermunculan. Kemunculan klem lainnya bermula di Turki pada tahun 2011 oleh dr. Vedat Ali Canoglu. Klamp buatannya diberi nama Alisklamp. Alat ini sama seperti Smart Klamp dengan tabung klem yang didesain mengikuti anatomis bentuk kontur kepala penis yang berbentuk miring dan bebas penularan penyakit.
Tahun berikutnya, dr. Vedat Ali kembali menyempurnakan Alisklamp dengan tabung dan klem menjadi satu kesatuan yang terkunci sehingga proses pemasangan lebih cepat, material antibakteri, lebih ringan, dan hasil sunat lebih baik. Klem keduanya diberi nama Neo Alisklamp.
Pada tahun 2013 di Turki, dr. Mustafa Demirelli menciptakan klem. Prinsipnya sama dengan Alisklamp, berdesain miring mengikuti kontur kepala penis dan material yang ringan. Sistem pengunciannya berbeda, dikaitkan langsung pada tabung. Klem ini diberi nama Active Klamp.
Apakah hanya sampai situ saja pengembangan metode sunat klem ini? Tentu saja tidak. Ada Mahdian Klem yang merupakan klem pertama karya anak bangsa.
Mahdian Klem
Di Indonesia sendiri, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS telah mengenal sistem klem pada tahun 2004 berkat seorang teman yang mengenalkannya kepada beliau. Berangkat dari sini, dr. Mahdian yang sudah lama berada di dunia sirkumsisi atau sunat mulai melirik klem untuk diterapkan di Rumah Sunat dr. Mahdian miliknya.
Namun, seiring berjalannya waktu dr. Mahdian menginginkan sebuah alat sunat yang cocok dengan anatomis penis anak Indonesia dan lebih praktis dalam penggunaannya sehingga terciptalah Mahdian Klem pada tahun 2014. Berikut beberapa keunggulan material klem.
Tabung Klem
Tabung bagian dalam Mahdian Klem dibuat dari materi yang berkualitas tinggi dan diproses dengan teknologi tinggi sehingga permukaan dan tepi tabung sangat halus dan tidak tajam sehingga tidak melukai pasien khitan yang menggunakan Mahdian Klem.
Kemudian kelebihan Mahdian Klem ketimbang yang lain adalah Mahdian Klem memiliki pelindung frenulum (frenulum protector) yang akan melindungi pasien dari kesulitan berkemih dan melindungi pasien dari luka dehiscen terutama di bagian bawah (arah jam enam).
Penjepit Klem
Dengan material yang kokoh dan kuat akan menjamin daya jepit maksimal untuk hasil yang baik secara medis dan memuaskan secara kosmetik, tidak memerlukan rotasi saat pemasangan tabung dan penjepit klem. Daya jepit yang kuat menghasilkan nekrotik yang tipis sehingga luka khitan lebih cepat sembuh, hasil khitan menggunakan Mahdian Klem pun lebih baik secara estetis.
Sekrup Pengunci
Pada Mahdian Klem sistem penguncian searah (irreversible locking system) menghindari pemakaian ulang klem untuk menjaga keamanan akan tindakan khitan, sistem penguncian didesain lebih mudah agar mudah diaplikasikan namun aman. Mahdian Klem tidak memerlukan rotasi sehingga menghindari frenulum ‘terpelintir’ yang menimbulkan rasa nyeri. Tersedia dalam berbagai ukuran lengkap: 12,14,16,18, 20 dan 26 dengan disertai pengaris pengukur, pengunci tambahan maupun tang pemotong.
Dalam mengembangkan Mahdian Klem, dr. Mahdian Nur Nasution menggunakan material terbaik. Hal ini dilakukan agar produk yang ia ciptakan akan bermanfaat bagi praktisi sunat yang menerapkannya dan juga masyarakat luas yang menggunakannya. Ia ingin membangun rasa percaya pada masyarakat untuk menggunakan produk asli Indonesia.
Keunggulan Mahdian Klem
Terdapat beberapa keunggulan metode klem, seperti minim perdarahan, tanpa perban dan tanpa jahit, setelah sunat anak langsung bisa beraktivitas, juga mandi, proses sunat kurang dari 10 menit, dan hasil sunat yang baik.
Setelah mengetahui mengenai metode sunat klem, jangan ragu lagi untuk menggunakan metode ini sebagai metode pilihan terbaik untuk anak Anda.