Pahami, Begini Bedakan Hasil Swab Antigen Asli Dengan Yang Palsu

Hasil swab antigen menjadi syarat perjalanan. Namun, karena tingginya permintaan hal ini memicu timbulnya oknum tidak bertanggung jawab yang menyediakan hasil palsu. Mereka memperjualbelikan surat hasil swab antigen kepada yang memerlukan tanpa harus melakukan test swab. 

Saat ini pemerintah melakukan berbagai antisipasi untuk menekan penyebaran virus korona termasuk dengan memberlakukan beberapa syarat perjalanan. Karena hal inilah sebagian pihak melihat sebagai peluang yang mencari jalan pintas dengan menjual surat antigen palsu. Mereka yang membeli beralasan, tidak ingin melakukan rapid test, tidak ingin melakukan swab test, tetapi ingin cepat untuk mendapatkan surat hasil pemeriksaan tanpa melalui prosedur yang berlaku. Kemudian beberapa oknum menjual hasil swab antigen palsu dengan harga yang murah dan cara yang cepat.

Kabid Humas Polda Komisaris Besar Gatot Repli Handoko, mengatakan sepanjang pandemi banyak terjadi kecurangan hasil swab antigen yang terjadi. Mereka umumnya memalsukan surat antigen palsu yang mengatasnamakan rumah sakit. Mereka juga enggan melakukan pemeriksaan yang sesuai dan ingin mendapat hasil yang cepat. 

Berikut cara membedakan surat hasil swab antigen yang asli dengan yang palsu: 

  1. Surat hasil swab antigen asli, terdapat tanda tangan dokter asli dan tercantum dalam surat, 
  2. Adanya stempel basah berwarna yang tercantum dalam surat berasal dari rumah sakit, klinik, ataupun tempat penyedia jasa pemeriksaan, 
  3. Tertulis dengan jelas, alamat tempat lengkap pemeriksaan, dokter ataupun tenaga medis yang bertanggung jawab, tercantum dalam surat, 
  4. Tertera nama dokter, serta nomor telepon dokter ataupun rumah sakit untuk memudahkan konfirmasi, 
  5. Surat asli hasil bisa dipertanggung jawabkan dan kuat sebagai bukti sah pemeriksaan.

Keunggulan 

swab antigen

Pemeriksaan swab antigen adalah syarat skrining awal tes pemeriksaan COVID-19. Swab antigen bisa mendeteksi komponen protein SARS-CoV-2 secara langsung. Berbeda dengan jenis test rapid test yang hanya mendeteksi antibodi. Tingkat akurasinya juga lebih baik dengan hasil lebih cepat daripada rRT-PCR.

Secara umum, pemeriksaan swab antigen bekerja dengan cara mendeteksi struktur asing yaitu, virus, bakteri, maupun bagian patogen lain yang bisa mencetuskan respons pada imun tubuh. Meskipun jenis tes ini adalah jenis yang paling umum, namun masih banyak juga masyarakat yang belum memahami cara membaca hasilnya. 

Hasil swab antigen dapat menggunakan sampel lendir pada bagian nasofaring, dengan swab nasal ataupun sputum sesuai petunjuk kit reagen. Setelah itu hasil spesimen pada saluran pernapasan akan diambil dan dioleskan ke strip tes. Dalam 10 hingga 30 menit kemudian instrumen pembaca yang telah terlatih akan bisa mengetahui perbedaan interpretasi. 

Membaca hasil swab antigen 

Secara sederhana alat tes swab antigen mirip dengan alat tes kehamilan. Pada jenis test rapid antibodi dan juga serologi akan keluar hasil tes reaktif atau non reaktif. Kemudian, pada swab antigen keluar hasil tes positif dan juga negatif.

Dalam laman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, standar tes swab antigen memiliki dua huruf yaitu C untuk Control dan T untuk Test. Kemudian, pada garis kontrol dan pada area meletakkan sampel tidak akan terlihat garis sebelum tetesan sampel terjatuh pada area pemeriksaan. 

Kemudian, jika pada garis uji terlihat jendela uji maka hasil antigen SARS-CoV-2 ada pada bagian spesimen. Intensitas garis uji yang berwarna akan menghasilkan variasi tergantung pada jumlah antigen SARS-CoV-2 yang ada pada spesimen. Jika hasil antigen SARS CoV-2 tidak berada pada bagian spesimen, maka tidak ada warna yang muncul pada garis pengujian. Ini artinya, hasilnya positif jika terdapat pada dua garis merah dan juga hitam yaitu C dan T dalam alat baca. Sedangkan jika hasilnya negatif maka hanya satu garis merah pada bagian C. Kemudian, jika setelah 15 menit hasil tidak muncul, maka test invalid dan perlu melakukan tes ulang.