Penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Biasanya, terjadi kepada orang yang aktif dengan aktivitas seks tanpa memakai pengaman (kondom). Penyebarannya bisa melalui darah, sperma, caira vagina, atau cairan tubuh lainnya.
PENYEBAB
Beberapa penyakit menular seksual disebabkan oleh bakteri atau virus yang hidup pada kulit kelamin atau selaput lendir kelamin, misalnya dinding dalam vagina. Hal ini dikarenakan area genital pada umumnya lembab dan hangat sangat cocok sebagai tempat jamur, bakteri atau virus berkembang biak. Bisa saja saat berhubungan seks, organisme penyebab infeksi keluar bersama air mani, cairan vagina atau pun darah.
Seseorang dapat tertular hubungan seks vaginal, anal, atau oral tanpa kondom dengan seseorang yang sudah mengidap infeksi tersebut. Risiko penularan bisa meningkat terutama jika memiliki luka terbuka di kulit atau kelamin yang bisa jadi gerbang masuknya penyakit. Selain itu, pada pria yang belum disunat, juga berisiko menularkan penyakit menular seksual ini.
JENIS PENYAKIT SEKSUAL MENULAR
SIFILIS
Sifilis atau lebih dikenal dengan Raja Singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penyakit ini bisa menular melalui hubungan seksual, baik vaginal, rektum, anal, maupun oral. Jumlah pengidap sifilis mengalami penurunan pada wanita sejak 2010. Namun, pada pria jumlah penderita sifilis tidak menurun, terutama pada pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria.
GONORE
Gonore atau kencing nanah adalah salah satu penyakit menular seksual yang umum dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Pria maupun wanita bisa terjangkit penyakit ini. Bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi. Penularan penyakit ini melalui kontak langsung saat berhubungan seksual.
Berhubungan seksual, seperti seks oral atau anal, mainan seks yang terkontaminasi atau tidak dilapisi dengan kondom baru tiap digunakan, dan berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Bayi juga bisa terinfeksi saat proses kelahiran jika ibunya mengidap penyakit gonore dan umumnya menjangkiti mata bayi, hingga berpotensi mengakibatkan kebutaan permanen.
Pada penis yang tidak disunat, ternyata lebih rentan terhadap bakteri sehingga bisa saja akan menderita gonore, yaitu penyakit menular seksual. Maka dari itu, pada pria yang tidak disunat, kebersihan penisnya harus benar-benar diperhatikan. Hal ini bisa terjadi karena pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual lebih rentan terjadi pada laki-laki yang tidak disunat. Penghilangan preputium atau sunat dapat melindungi laki-laki dari berbagai penyakit ini.
HERPES GENITAL
Herpes genital adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Penyakit ini biasanya ditandai dengan bentol-bentol berair pada alat kelamin, anus, atau mulut. Penyakit ini dapat menyebar melalui sentuhan, meski lebih sering menyebar melalui hubungan seksual.
Biasanya, pria yang telah sunat memiliki risiko lebih kecil terkena herpes genital karena selaput lendirnya menebal dan menjadi kulit biasa, sehingga lebih sulit tertular. Pada pria yang belum disunat, selaput lendirnya tipis, sehingga jauh lebih mudah untuk tertular.
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks atau HSV yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks vagina, oral dan anal. Virus ini terbagi menjadi dua tipe, yaitu HSV tipe 1 dan HSV tipe 2. Mayoritas kasus ini disebabkan oleh HSV tipe 2, meskipun tidak menutup kemungkinan HSV tipe 1 merupakan penyebabnya. HSV tipe 1 seringkali menyebabkan herpes di rongga mulut, atau yang seringkali disebut dengan cold sores. Namun tidak menutup kemungkinan juga disebabkan oleh HSV tipe 1.
Kedua jenis virus ini sangat mudah menular dan penularannya terjadi melalui kontak langsung dari orang yang terinfeksi. Herpes terkadang tidak menimbulkan gejala tertentu, tapi orang yang terinfeksi tetap bisa menularkan virus. Karena gejalanya yang cukup ringan, sekitar 80 persen orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka telah menderita herpes.