Rekonstruksi Vagina

Ingin “perawan” lagi? Atau punya 3 anak dan kurang percaya diri menghadapi rayuan suami? Mungkin anda dapat mempertimbangkan rekonstruksi alias ‘reparasi’ vagina agar muda kembali.

LAYANAN RUMAH SUNAT DR MAHDIAN :

Call Center : 021-8242-0020

Whatsapp Chat :

Pendaftaran Online :

woman-2915654_1920Rekonstruksi vagina dapat terdiri dari vaginoplasti atau rejuvenasi (perbaikan bagian dalam vagina), labioplasti (perbaikan ‘bibir’ vagina’), atau hymenoplasti (perbaikan selaput dara). Prosedur ini belum umum dilakukan di Indonesia. Selain karena batasan budaya dan agama, biaya yang cukup mahal serta tenaga ahli yang masih jarang, pasien juga umumnya merasa malu mengungkapkan permasalahannya ke dokter. Tidak jarang pasien lebih memilih ke luar negeri untuk melakukannya.

Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh mereka yang benar-benar ahli, yaitu ahli bedah kosmetik ginekologis, yaitu dokter bedah yang mengkhususkan diri di bidang pembedahan estetik vagina. Pembedahan dilakukan dengan tetap menjaga kerahasiaan pasien. Beberapa prosedur mungkin memerlukan persetujuan dari orang terdekat pasien, seperti orang tua atau pasangannya.

Yang jelas, mengingat prosedur yang dilakukan berada di organ intim, wanita yang ingin melakukan rekonstruksi harus siap secara mental. Terutama jika dilakukan oleh wanita yang belum pernah menikah. Untuk itu, dukungan dari keluarga dan teman dekat sangatlah penting.

Seribu satu alasan

Dahulu, rekonstruksi atau pembedahan di daerah vagina hanya dilakukan pada kasus kelainan bawaan atau kelainan rahim pasca melahirkan.  Namun, sekarang rekonstruksi vagina banyak dilakukan dengan berbagai alasan.

Alasan seorang wanita melakukan vaginoplasti dapat bermacam-macam. Mulai dari masalah ranjang, seperti kurangnya sensasi, nyeri, timbul suara memalukan seperti buang gas, dan pasangan kerap ‘terpeleset’ selama berhubungan seksual, vagina yang terasa longgar, bentuk yang telah kendur dan kurang menarik, bekas luka di daerah vagina, sampai gangguan saat buang air besar dan kecil (mengompol saat tertawa, batuk, bersin, dsb).

Sedangkan labioplasti, dapat dilakukan karena bentuk atau perubahan warna ‘bibir’ vagina, nyeri selama berhubungan atau saat beraktivitas, malu saat mengenakan pakaian tertentu, gangguan kebersihan atau bau, sampai buang air kecil yang berceceran ke mana-mana. Akibatnya, rasa percaya diri akan terganggu, baik dalam kehidupan sosial maupun dalam kehidupan intim dengan pasangannya.

Prosedur lain, himenoplasti, dilakukan oleh beberapa wanita untuk mengembalikan selaput dara yang robek. Entah karena pemerkosaan atau kecelakaan, untuk memulihkan rasa percaya diri dan menghindari tuduhan suami yang mengharuskannya ‘berdarah’ pada malam pertama. Ada juga yang telah atau pernah menikah, namun ingin memberikan hadiah bagi suaminya.