Sejak jaman dahulu kala, kecantikan dicari oleh wanita di seluruh dunia. Masing-masing memiliki warisan resep kecantikan yang unik dan berbeda. Tujuan utamanya agar selalu terlihat menarik, terutama di mata pria. Bahkan ada ungkapan “Beauty is pain”, yang memaknai tidak mengapa sakit sedikit demi tampak cantik. Tampaknya, ini risiko yang rela diambil oleh wanita yang melakukan sulam alis, garis mata, dan sulam bibir.
Menanam Tinta
Sulam alis, sulam garis mata (eyeliner), dan sulam bibir pada dasarnya merupakan teknik penanaman tinta di bawah kulit. Mendengar sebutannya, mungkin kita mengira bahwa prosesnya melibatkan benang, jarum, dan penyulaman yang mengerikan. Padahal penyulaman dilakukan menggunakan alat sederhana yang jauh dari kesan menyeramkan. Alat ini disebut embroidery machine. Alat yang berbentuk seperti pulpen ini cukup ditotolkan pada tinta, kemudian digunakan untuk melukis alis, eyeliner ataupun bibir dengan bentuk yang diinginkan.
Teknik penyulaman memberikan gambaran alis dan bibir secara alami dibanding menggunakan pensil alis ataupun lipstik. Banyak wanita yang memilih melakukannya untuk tujuan mempercantik diri atau estetika, alasan mereka umumnya agar tidak repot berdandan setiap kali atau kurangnya kepercayaan diri jika keluar tanpa menggambar alis atau memulaskan lipstik.
Sulam Alis
Jangan heran jika banyak artis yang menyulam alisnya. Selain praktis, hasil yang didapat juga alami karena penanaman tinta dibentuk menyerupai helai-helai rambut alis yang tipis untuk mengisi bagian alis yang kosong. Hasilnya, alis menjadi tampak lebih tebal dan memiliki bentuk seperti yang diinginkan hanya dalam 3 jam.
Teknik sulam alis dan eyeliner dapat dipertimbangkan bagi mereka yang memiliki alis yang tipis, berwarna kurang gelap, ada bagian yang botak, atau yang alisnya terlalu sering dicabut sehingga tidak mau tumbuh lagi. Sulam alis juga sangat cocok untuk mengatasi kebotakan alis akibat adanya bekas luka. Alasan lainnya adalah untuk membentuk alis sesuai dengan yang diinginkan.
Teknik penyulaman alis menggunakan pigmen pewarna yang khusus dibuat untuk ditanamkan pada kulit manusia. Pigmen ini memiliki pilihan warna alami yang sesuai dengan warna rambut asli dari alis kita. Karena bersifat semi permanen, sulam alis dapat bertahan selama 2-3 tahun. Teknik ini berbeda dengan tattoo, di mana tinta ditanam pada bagian bawah kulit yang lebih dalam. Akibatnya, prosedur tattoo menjadi lebih sakit, sulit, dan berisiko menimbulkan infeksi lebih besar dibanding sulam. Selain itu, hasil yang didapat tidak alami dan dalam beberapa tahun dapat berubah warna menjadi kebiruan atau kehijauan.