Sunat Bebas Nyeri, Tanpa Suntik Hanya di Rumah Sunatan

Proses anastesi merupakan bagian dari tindakan medis yang jamak dilakukan di praktek klinik dokter, baik dalam rangka perawatan atau sebagai prosedur medis awal sebelum proses pembedahan dilakukan. Salah satu tindakan anastesi yang banyak dilakukan di klinik dan rumah sakit adalah sunat dan anastesi regional pada prosedur operasi caesar. Sebelum prosedur anastesi epidural dilakukan, dokter akan melakukan anastesi lokal terlebih dahulu. Meski demikian, beberapa penelitian yang ada menyebutkan suntikan anastesi lokal sangat membuat pasien tidak nyaman. Meski preparat anastesi lain bukan dalam bentuk suntikan ada di pasaran, seperti; patch lidocaine, krim dan semprotan anastesi. Metode ini memiliki kelemahan waktu capai analgesia yang cukup lama, antara 30-90 menit.

klik banner konsultasi via wa

Sirkumsisi beberapa tahun terakhir menarik perhatian luar biasa di dunia barat. Bukti-bukti ilmiah akan manfaat sirkumsisi dari sisi medis secara jelas disampaikan seperti; mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual terutama pada laki-laki, mencegah terjadinya kanker penis dan mengurangi risiko kanker serviks pada perempuan (partner seksual) serta mencegah penularan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Human Papilloma Virus (HPV).

Meski memiliki manfaat yang luar biasa, issue “nyeri” masih dijadikan momok menakutkan sekaligus penghalang dilakukannya sirkumsisi pada pria. Nyeri saat sirkumsisi pada pria dewasa umumnya diakibatkan karena prosedur anastesi lokal yang sering tidak adekuat. Bahkan untuk menghindari rasa nyeri ini di Amerika Serikat tindakan sirkumsisi dewasa, banyak dilakukan melalui prosedur anastesi umum, ini tentunya menyebabkan pembiyayaan yang lebih tinggi pada tindakan sirkumsisi.

Pada tahun 2009, Yifeng peng dan kawan-kawan mencoba meneliti efektifitas needle-free injection dalam prosedur anastesi sirkumsisi, di China. Penelitiannya ini dilakukan antara bulan Juni – September 2009, dan telah di publikasikan di Journal of Urology September 2010, dengan melibatkan 60 pria dewasa.

Pada semua partisipan dilakukan prosedur disinfeksi menggunakan 0,05% klorheksidin, di sekitar penis, pinggang sebagian perut hingga paha. Lidocaine diaplikasikan pada alat dan dihantarkan dibeberapa lokasi penis, baik di pangkal maupun ujung dengan dosis 0,1 ml. Dalam penelitiannya ini untuk mencapai manfaat analgesia obat, hanya membutuhkan waktu 45 detik setelah injeksi diberikan. Sebanyak 85% partisipan merasa puas dengan teknologi needle-free injection ini, tanpa membutuhkan anastesi tambahan dalam menghilangkan nyeri saat sirkumsisi.

Rumah Sunatan Indonesia mengadobe teknologi needle-free injection asal korea. Alat ini terdiri atas 3 komponen utama yaitu alat semprot cairan anastesi yang terbuat dari kaca dengan ukuran, injektor, dan pompa injektor.

Injektor, menggunakan tenaga pegas yang dapat disesuaikan kekuatan penetrasi ke kulit sesuai kebutuhan. Menggunakan bantuan pompa injektor alat ini akan memberikan tekanan pada alat penyemprot yang berisi cairan anastesi. Obat anastesi akan lebih mudah diserap dan menyebar lebih baik menggunakan teknologi needle-free injection dibandingkan penggunaan jarum suntik konvensional. “Dengan teknologi ini waktu capai analgesia pasien sunat menjadi lebih cepat, tanpa menimbulkan cidera jaringan dan tanpa rasa sakit,” ujar dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS. Dengan teknologi ini kenyamanan proses sunat baik pada anak atau dewasa juga menjadi lebih baik.

Teknologi needle-free injection juga digunakan saat melepaskan klem yang merupakan teknologi modern sirkumsisi. Kombinasi keduanya menghasilkan perpaduan luar biasa, sunat terbebas dari nyeri, dapat langsung beraktivitas, proses penyembuhan cepat, tanpa jahitan, dengan hasil estetik paska sunat yang indah.  “Revolusi Teknologi Sunat ini hanya bisa Anda dapatkan di jaringan Klinik Rumah Sunatan,” ujar Achmad Syarif Kurniawan, Direktur Operasional Rumah Sunatan.

klik banner konsultasi via wa